KONTEKS.CO.ID – Di Italia terdapat tradisi unik setiap tahunnya yang bernama Battaglia Delle Arance atau Perang Jeruk.
Festival ini diselenggarakan di kota kecil Ivrea, yang terletak di Provinsi Turin, Italia setiap bulan Februari,
Seperti namanya, ratusan ton jeruk dilemparkan dengan gembira oleh para peserta, meskipun akhirnya muka-muka mereka bisa berakhir memar bahkan berdarah.
Masyarakat setempat akan menyelenggarakan festival ini selama tiga hari berturut-turut dan menarik puluhan ribu pengunjung dari berbagai penjuru dunia.
Perang Jeruk ini berasal dari kota kecil Ivrea, terletak di region Piedmont di Italia utara.
Perayaan ini merayakan sebuah peristiwa sejarah yang terjadi pada abad ke-12. Kisahnya bermula saat seorang putri yang bernama Violetta, menolak untuk menikah dengan salah satu petinggi pasukan Napoleon.
Tidak terima petinggi pasukan tersebut memutuskan untuk memperkosa gadis-gadis yang akan menikah di kota itu.
Violetta yang sangat membencinya merencanakan pembunuhan. Dia berhasil membunuh petinggi pasukan tersebut dan melemparkan kepalanya ke pasukan pasukan Napoleon. Berkat tidakan Violetta, penduduk Ivrea kemudian memperoleh keberanian untuk memberontak dan berhasil mengusir penjajah dari kota mereka.
Untuk mengenang keberhasilan tersebut, akhirnya masyarakat Ivrea merayakannya dengan bentuk perang jeruk setiap tahun.
Saat festival berlangsung, peserta terbagi menjadi dua kelompok yaitu pemberontak yang berpakaian warna-warni dan para penjaga.
Para penjaga naik di atas kereta kuda yang berkeliling kota sambil mengangkut jeruk, menjadi sasaran empuk bagi ribuan peserta yang bersenjatakan jeruk.
Meskipun banyak peserta mengalami cedera dan memar, namun semangat festival ini tidak pernah surut. Bahkan, masyarakat menutup acara ini dengan pesta makanan besar untuk memperingati semangat persatuan dalam menghadapi tantangan dan keberhasilan mengusir penjajah.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"