KONTEKS.CO.ID – Sejumlah selebriti Hollywood seperti Billie Eilishh dan Mark Rufallo datang ke ajang piala Oscar 2024 pada hari Minggu 10 Februari 2024 dengan mengenakkan pin merah.
Pin tersebut memiliki simbol tangan dan hati di tengahnya yang mereka sematkan di pakaian yang mereka kenakkan.
Pemakaian pin ini menarik perhatian khalayak dan memunculkan berbagai komentar di berbagai platform media sosial.
Arti Pin Merah
Pin merah ini merupakan pin dari Artists4Ceasefire, sebuah kelompok yang beranggotakan selebriti dan anggota industri hiburan.
Mereka adalah orang-orang yang bersama-sama menandatangani surat pada akhir Oktober 2023 lalu dan meminta Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, untuk meminta gencatan senjata dan pembebasan tawanan di Gaza.
Desain pin ini menampilkan lingkaran merah berkilau dengan tangan dan hati berwarna hitam di tengahnya.
Dalam sebuah pernyataan pers, Artists4Ceasefire mengatakan “Pin ini melambangkan dukungan untuk melakukan gencatan senjata yang segera dan seterusnya, pembebasan semua sandera, dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang mendesak untuk warga sipil di Gaza.'”
Dukungan Para Selebriti
Beberapa tokoh terkenal terlihat mengenakan pin ini, yaitu Billie Eilish, Finneas, Eugene Lee Yang, Ava DuVernay, dan Ramy Youssef.
Bahkan Ramy Youssef, yang merupakan salah satu pemeran dalam film “Poor Things”, juga menyuarakan dukungannya. Dukungan tersebut untuk melakukan gencatan senjata di Gaza dan perdamaian bagi rakyat Palestina. Ia menyuarakan hal ini ketika berada di karpet merah Oscar 2024.
“Kami semua menyerukan gencatan senjata segera dan permanen di Gaza. Kami menginginkan keadilan dan perdamaian bagi rakyat Palestina,” ujar Youssef.
Sebelum Oscar, pin merah juga terlihat di Grammy dan Directors Guild of America (DGA) Awards pada bulan Februari lalu.
“Kami tidak akan membom jalan menuju perdamaian, dan yang kami katakan hanyalah, mengapa tidak melakukan gencatan senjata?” ucap Ruffalo di karpet merah DGA.
Selain itu sutradara film “The Zone of Interest” juga memberikan dukungannya untuk tujuan tersebut ketika menerima Oscar untuk Film Internasional Terbaik.
“Semua pilihan kita dibuat untuk merefleksikan dan menghadapi saat ini. Bukan untuk mengatakan, ‘Lihatlah apa yang mereka lakukan saat itu’, melainkan ‘lihatlah apa yang kita lakukan saat ini’. Film kami menunjukkan dehumanisasi yang paling buruk. Inilah membentuk masa lalu dan masa kini kita.” ungkap Jonathan Glazer.
Selain itu Glazer juga mengutuk keras perang di Gaza yang menelan banyak korban tak berdosa.
“Saat ini, kami berdiri di sini sebagai orang-orang yang menyangkal ke-Yahudi-an mereka dan Holocaust yang dicaplok oleh pendudukan yang telah menyebabkan konflik bagi begitu banyak orang tak berdosa, baik korban 7 Oktober di Israel maupun serangan yang sedang berlangsung di Gaza,” tambahnya dan pidato ini disambut dengan tepuk tangan meriah.****
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"