KONTEKS.CO.ID – Kontroversi kasus pembunuhan Vina dan Eki yang terjadi di Cirebon terbukti menjadi magnet bagi film Vina Sebelum 7 Hari produksi Dee Company.
Film Vina Sebelum 7 Hari yang disutradarai oleh Anggy Umbara ini berhasil menembus angka 3,5 juta penonton dalam kurun waktu sembilan hari sejak penayangannya di bioskop Tanah Air.
Hingga hari kesembilan penayangan, film Vina: Sebelum 7 Hari ini telah meraih 3.583.840 penonton.
“Sampai hari ke-9, 3.583.840 orang ingin membela keadilan Almarhumah Vina,” tulis pihak Dee Company di akun Instagram mereka pada Sabtu 18 Mei 2024.
Anggy Umbara, sang sutradara, mengaku merasa senang dan terharu karena film itu mampu mengungkap kembali misteri kematian Vina yang telah terlupakan selama delapan tahun.
“Pastinya banyak arti dari kata eksploitasi tersebut yang bertentangan dari apa yang kami lakukan.”
“Kami tidak melakukan penghisapan, tidak ada pemerasan, tidak ada kesewenang-wenangan dan pastinya ada keadilan dan kompensasi, kesejahteraan di sini,” ujarnya.
Umbara juga mengerti kritik yang diberikan oleh netizen mengenai film tersebut.
Sebagai seorang sineas, dia berharap tidak ada lagi label eksploitasi dan penyebaran kebencian terhadap dirinya dan karya filmnya.
“Jadi, alangkah baiknya untuk tidak menempelkan, melabelkan atau menggunakan kata itu kalau tidak benar-benar tahu artinya.”
“Karena, nantinya hanya akan terjadi fitnah, penyebaran kebencian, pembunuhan karakter, hanya akan berakibat tidak baik untuk banyak pihak,” tukasnya.
Sinopsis Film Vina: Sebelum 7 Hari
Film ini sebagian besar dari kisah nyata yang menghebohkan tersebut, meskipun ada beberapa perbedaan seperti pada nama tokoh.
Kisah bermula saat jasad Vina bersama sang kekasih, Eky (nama panggilan Rizky -red).
Pada awalnya, keluarga Vina menyangka bahwa putri mereka yang tercinta meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
Namun, polisi mulai mencurigai adanya indikasi pembunuhan.
Di hari keenam setelah peristiwa tragis itu, sahabat Vina, Linda, menghubungi keluarga Vina.
Ia mengaku mendapat bisikan dari arwah Vina yang menceritakan secara detail bagaimana kecelakaan tersebut bermula.
Linda mengungkapkan bahwa 11 anggota geng motor telah menyerang Vina dan Eky hingga di Jalan Layang Talun.
Mereka menyerang Vina secara brutal dan memerkosanya, salah satunya adalah bernama Egi.
Egi melakukan hal tersebut karena cintanya yang tak berbalas dari Vina.
Dia menolak Egi mentah-mentah dan sempat meludahi Egi, yang kemudian menyimpan dendam.
Arwah Vina tidak terima jika jasadnya sebagai korban kecelakaan. Ia pun berusaha mengungkap kebenaran dari alam yang berbeda.
Film ini tidak hanya menghibur tetapi juga membuka kembali diskusi publik tentang kasus yang pernah mengguncang Cirebon ini, serta memberikan penghormatan pada keadilan bagi korban.
Anggy Umbara dan tim berharap film ini dapat menjadi sarana untuk mengenang Vina dan mencari keadilan yang telah lama terkatung-katung.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"