KONTEKS.CO.ID – Hubungan antara Eva Manurung, ibunda penyanyi era 80-an Virgoun, dengan mantan menantunya, Inara Rusli, akhirnya kembali harmonis setelah masa lalu yang penuh ketegangan.
Ibunda Virgoun ini mengungkapkan bahwa dia telah meminta maaf kepada Inara Rusli atas segala kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka.
Dalam sebuah pertemuan di studio Rumpi No Secret Trans TV, Jakarta Selatan, Eva Manurung mengaku dengan tulus memohon maaf kepada Inara Rusli, mantan istri Virgoun. Bahkan, dia meneteskan air mata ketika berbicara tentang perjalanan mereka.
“Betul, betul kok. Saya mengundang cucu-cucu saya dan saya meminta dia untuk mengantar. Di situ juga saya bilang maaf lahir batin,” ucapnya, Senin 20 Mei 2024.
Eva memiliki alasan yang kuat mengapa dia memilih untuk berdamai. Baginya, hidup adalah tentang memberikan maaf dan memperbaiki hubungan yang rusak, terutama karena tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
Inara Rusli juga memberikan respons yang sama positif. Dia telah memaafkan mantan mertuanya dan bahkan bersedia untuk memperkenalkan anak-anak mereka kepada keluarga Virgoun.
Hal ini menunjukkan kedewasaan dari kedua belah pihak dalam menyelesaikan konflik yang ada. Alasan di balik keputusan mereka untuk berdamai juga sangat terpuji.
Harapan Ibunda Virgoun
Di sisi lain, Inara Rusli menjelaskan memilih berdamai dengan Virgoun tersebut lantaran keduanya ingin fokus pada kehidupan masing-masing tanpa harus terbebani oleh konflik masa lalu.
Mereka sadar bahwa tidak ada gunanya memperpanjang masalah yang ada dan lebih baik untuk menyelesaikannya dengan cepat. Selain itu, mereka juga mempertimbangkan dampak yang bisa terjadi pada tiga anak mereka jika perselisihan terus berlanjut.
Eva Manurung, yang belum lama berulang tahun, memiliki harapan sederhana, dia ingin dapat melihat cucunya, termasuk Starla, tumbuh besar dan bahagia. Baginya, yang terpenting adalah memberikan tuntunan hidup yang baik bagi generasi muda.
Dengan berdamainya Eva Manurung dan Inara Rusli, diharapkan bahwa mereka dapat menjadi contoh bagi banyak orang dalam menyelesaikan konflik secara dewasa dan membangun hubungan yang harmonis, terutama ketika ada anak-anak yang terlibat di dalamnya.
Semoga perjalanan kedepan mereka dipenuhi dengan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"