KONTEKS.CO.ID – Semasa hidupnya, ratu Elizabeth II pernah mendapatkan kritikan dari grup band Inggris. Grup ini menggugat tatanan monarki Inggris.
Grup band punk Sex Pistols memprotes eksistensi monarki melalui lagunya “God Save The Queen” yang liriknya diubah.
Lagu ini menjadi pro kontra dikalangan masyarakat Inggris yang mencintai monarki dan lagu ini diluncurkan bersamaan perayaan Queen’s Silver Jubilee pada tahun 1977 atau pesta perayaan seperempat abad kekuasaan ratu Elizabeth II.
Lagu Sex Pistols ini dibanned oleh BBC dan polisi melarang acara peluncurannya. Akhirnya Sex Pistols merilis single tersebut diatas perahu sungai Thames. Ujungnya para personil ditahan oleh polisi.
Tak hanya lirik, cover album God Save The Queen menampilkan foto hidung ratu Elizabeth ditindik peniti dan kedua matanya diblok hitam.
Lagu Kebangsaan God Save the Queen
Merupakan lagu kebangsaan Britania Raya dan beberapa negara Persemakmuran.
Pasca mangkatnya ratu, pangeran Charles pun dinobatkan sebagai raja Inggris Charles III. Dengan begitu otomatis lagu kebangsaan mengalami perubahan.
Lirik “God Save the Queen” (Tuhan Jaga Sang Ratu) diubah menjadi “God Save the King” (Tuhan Jaga Sang Raja). Selain itu, kata ganti orang ketiga perempuan (she/her) diganti dengan kata ganti orang ketiga laki-laki (he/his).
Komposer lagu kebangsaan Inggris dan Persemakmuran tidak diketahui. Lagu ini diadopsi sebagai lagu kebangsaan pada bulan September 1745, pada masa pemerintahan George II (1727 – 1760).
Ketika ‘God Save the King’ diadopsi pada tahun 1745, liriknya adalah:
Tuhan selamatkan George yang agung raja kita, Tuhan selamatkan raja kita yang mulia, Tuhan selamatkan raja! Kirim dia menang, Bahagia dan mulia, Panjang untuk memerintah kita, Tuhan menyelamatkan raja!
Namun, kata ketiga dan keempat segera diubah menjadi ‘gracious’ setelah mereka menyadari bahwa nama William IV dan Victoria (yang menggantikan George IV) tidak terpindai. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"