KONTEKS.CO.ID – Yang tersisa dari keramaian pernikahan Kaesang Erina adalah gaduh soal Irfan Hakim kondangan pakai batik motif Parang yang dilarang.
Netizen sempat menanyakan tentang alasan Irfan Hakim mengenakan batik motif Parang di pernikahan Kaesang Erina pada Sabtu, 10 Desember 2022 di Pura Mangkunegaraan.
“Ada motif parang di batiknya, setau saya di larang pakai batik parang, hanya raja yg boleh pakai parang,” tulis akun @***dhutnetizen di kolom komentar Instagram Irfan Hakim.
“Bajunya bro irvan sama jariknya bro kaesang mirip,” sahut akun @***mamsupriyanto.
“Fokus di baju ka Irfan dan sarung Kaesang hampir sama motif,” sahut yang lain.
“Tapi di situ ada Sri sultan beliau juga hadir. Mana motif nya gede bgt pula,” komentar yang lain.
“Mas @irfanhakim75 ,, maaf walaupun motif batiknya ada alas-alasannya tapi latar nya ada motif parang yang besar. Padahal yang hadir ada Sultan, Adipati, prameswari dalem, dan darah dalem,” katanya.
“Mohon hindari motif ini saat acara resmi yang dihadiri beliau-beliau poro sinuwun dan bendoro. Sesuai rakyat tidak berhak memakai motif itu,” jelas netizen.
Namun, berbagai komentar untuk unggahan Irfan Hakim itu tak mendapat tanggapan dari sang pemilik akun.
Rasa penasaran publik pun terjawab oleh penjelasan dari pegiat batik tulis asal Kulon Progo, Agnes Dwina Herdiasti.
Pengguna akun TikTok @agnesdeus ini merespons komentar netizen yang meminta untuk mengulas batik Irfan Hakim di pernikahan Kaesang dan Erina.
Agnes membenarkan bahwa Irfan Hakim memakai batik motif parang di pernikahan Kaesang Erina melalui unggahan video di TikTok yang dikutip pada Jumat, 16 Desember 2022.
Menurut Agnes, batik parang barong hanya boleh digunakan oleh para raja. Ia pun menunjukkan foto penobatan Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X, yang terlihat memakai kain batik parang barong.
Motif batik parang paling besar itu memiliki ciri khas lebih bulat, dengan bentuk sayap dan badan yang berbeda dari motif batik parang rusak dan parang lainnya.
“Ukurannya tuh besar banget. Mungkin besarnya lebih gede kali ya dari motif parang terbesar yang pernah ada, yaitu parang barong,” ungkap Agnes yang memiliki bisnis fesyen Beeseven Batik ini.
Dikutip dari situs web resmi Kraton Jogja, batik motif parang merupakan “lambang kekuasaan, kebesaran, kewibawaan, dan kecepatan gerak.”
Ada beberapa jenis motif parang, antara lain parang rusak barong, parang barong, parang gendreh, hingga parang klithik.
Pemilihan motif batik parang ini perlu diperhatikan secara bijak dan teliti, khususnya motif batik parang rusak barong, yang bisa dilihat dari ciri khas “ukuran lebih dari 10 cm hingga tak terbatas.”
Motif tersebut memiliki filosofi cukup sakral, motif batik ini tak bisa dipakai secara sembarangan dan hanya boleh untuk acara tertentu.
Konon jika dipakai dalam acara pernikahan, batik parang rusak barong akan memberi dampak buruk dalam kehidupan rumah tangga sang pengantin.
Agnes menganggap jika Irfan Hakim memilih batik motif parang yang besar-besar diduga karena semata faktor estetika.
“Karena batiknya emang bagus banget ya, jadi parangnya itu besar-besar, terus ada aksen motif utamanya itu burung phoenix sepasang,” jelas Agnes.
“Saya yakin 100 persen Mas Irfan Hakim tuh enggak bermaksud untuk mengabaikan anjuran dari keluarga Mas Kaesang untuk enggak menggunakan parang,” lanjutnya.
Agnes menganjurkan agar orang Jawa perlu memiliki kesadaran akan kedudukannya dalam masyarakat ketika memilih motif batik yang hendak dipakai dalam suatu acara.
“Kita mesti empan papan saat mengenakan motif parang, terutama jenis parang yang ukurannya besar, itu aja,” tegasnya.
Tamu Dilarang Pakai Batik Motif Parang
Sebelumnya, menjelang pernikahan Kaesang dan Erina, telah dipastikan bahwa acaranya akan digelar menggunakan adat Jawa yang sangat kental.
Tamu undangan tidak boleh memakai pakaian batik motif parang. Kaesang sendiri menjelaskan salah satu alasannya.
“Yang boleh memakai motif itu kan Kanjeng Gusti (keluarga bangsawan). Yang lain, kita kan rakyat biasa, harus pakai yang biasa,” jelas Kaesang usai gelar doa di Puro Mangkunegaran, Solo, pada Rabu, 7 Desember 2022. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"