Fakta Menarik Everything Everywhere All at Once, Film Super Ruwet Tapi Raih 11 Nominasi Oscar 2023

KONTEKS.CO.ID – Film Everything Everywhere All At Once berhasil meraih nominasi terbanyak dalam Oscar 2023.

Film Everything Everywhere All At Once meraih 11 nominasi. Mulai dari nominasi Best Picture, sutradaranya yang mendapatkan nominasi Best Director, hingga pemeran utamanya yaitu Michelle Yeoh yang mendapatkan nominasi Best Actress.

Aktor-aktor lain juga turut masuk nominasi dalam ajang Oscar 2023. Seperti aktor Ke Huy Quan yang berhasil masuk dalam nominasi Best Supporting Actor.

Serta dua aktris dari film ini yaitu Jamie Lee Curtis dan Stephanie Hsu yang masuk nominasi Best Supporting Actress.

Nominasi lainnya yang didapatkan oleh film Everything Everywhere All at Once ini mulai dari kategori Best Original Screenplay, Best Costume Design, Best Film Editing, Best Music Original Score, hingga Best Original Screenplay.

Kisah Super Ruwet

Film ini memiliki super ruwet tapi menyenangkan. Karena itu Everything Everywhere All At Once adalah salah satu film dari A24 yang mesti ditonton. Film dalam multiverse ini menawarkan kisah yang seru dan menegangkan.

Everything Everywhere All At Once garapan The Daniels, alias Daniel Kwan dan Daniel Scheinert, mengisahkan perjalanan tak biasa yang dialami oleh seorang ibu sekaligus pebisnis cuci pakaian, Evelyn (Michelle Yeoh).

Masalah hidup Evelyn begitu kompleks. Ia mesti menjalani bisnis laundry yang membosankan beserta pajaknya yang selangit dan rumit.

Kemudian mengurus ayahnya Gong Gong (James Hong) yang lansia dan penuntut, suaminya Waymond Wang (Ke Huy Quan) yang konyol, dan putrinya Joy Wang (Stephanie Hsu) yang jarang pulang ke rumah.

Saat tengah menghadapi masalah audit pajak, Evelyn mendapati dirinya terhubung dengan sebuah semesta yang berparalel dengan kehidupannya kini.

Bukan hanya itu, ia bahkan menemukan fakta bahwa dirinya harus melawan penjahat dari semesta lain bernama Jobu Tupaki.

Fakta Menarik di Balik Layar 

Michelle Yeoh Menangis Usai Baca Naskah

Berkarier puluhan tahun di industri film Asia dan Hollywood, Michelle Yeoh rupanya tersentuh dengan cerita Everything Everywhere All At Once.

Setelah Michelle Yeoh membaca naskah film ini dan mempelajari karakternya baik secara emosi maupun secara fisik, dia menangis dan  luapan emosi tak bisa ia bendung lagi.

“Kesempatan untuk menunjukkan ke penggemar saya, keluarga saya, penonton saya apa yang bisa saya lakukan. Jadi jenaka, riil, sedih. Akhirnya, seseorang mengerti bahwa saya bisa melakukan semua ini,” kata Yeoh.

Semula Dibintangi Jackie Chan

Konon, proyek Everything Everywhere All At Once semula mengincar Jackie Chan sebagai pemain utama film ini.

Hal ini terbilang dimaklumi mengingat banyak adegan laga dan komedi yang ditawarkan film ini, yang sudah jadi makanan keseharian aktor Hong Kong yang kini sudah berusia 68 tahun itu.

Akan tetapi, Michelle Yeoh tampak lebih menarik di mata The Daniels. Bahkan ia begitu berkomitmen menjalani seluruh adegan laga dalam film ini.

Aksi Michelle Yeoh dalam Everything Everywhere All At Once pun menuai kesuksesan. Bahkan diakui Yeoh, Jackie Chan menghubunginya untuk mengucapkan selamat.

“Jackie sebenarnya mengirim pesan ke saya. Dan dia bilang: ‘wow saya dengar hal luar biasa soal film barumu. Apa kamu tahu mereka mendatangi saya di China?’ Dan saya bilang, ‘iya tahu, itu kerugianmu, bro!” kata Yeoh dikutip dari Screen Rant.

Hampir Gaet Daniel Radcliffe

Everything Everywhere All At Once rupanya juga sempat menawarkan peran ke Daniel Radcliffe.

Namun aktor Inggris tersebut terpaksa menolak tawaran tersebut karena bentrok jadwal dengan pementasan drama.

“Saya sungguh bersemangat. Itu terbaik,” kata Daniel Radcliffe saat ditanya Empire apakah dirinya sudah melihat Everything Everywhere All At Once.

“Suatu kali, mereka mencoba merekrut saya untuk film ini, dan saya sedang melakukan pementasan, jadi saya tak bisa ikutan, yang mana saya masih ada penyesalan soal itu,” lanjutnya.

“Mereka mungkin satu-satunya orang di dunia yang saya akan bilang ‘iya’ untuk sebuah film mereka bahkan tanpa melihat naskahnya.” kata Daniel Radcliffe.

Syuting kurang dari 40 hari

Everything Everywhere All At Once ini terbagi dalam tiga babak dalam durasi total 140 menit padahal film ini syuting tak sampai 40 hari.

Durasi syuting film berbujet US$25 juta tersebut terbilang mengagetkan mengingat film ini memiliki begitu banyak efek, frame, properti, hingga perpindahan cerita yang begitu banyak dan rumit.

Bahkan, menurut laporan Screen Rant, film yang sepersepuluh dari bujet Everything Everywhere All At Once bahkan kerap butuh syuting lebih dari 40 hari.

Menurut Michelle Yeoh, duo sutradara The Daniels amat lihai dalam mempersiapkan produksi ini.

“Mereka sangat siap sehingga mereka dapat menemukan waktu untuk mencoba sedikit penyesuaian di sepanjang proses produksi,” kata Yeoh.

Buang Loki Demi EEAAO

Ketika wawancara dengan IndieWire, duo The Daniels alias Daniel Kwan dan Daniel Scheinert menyebut mereka menolak tawaran Marvel untuk menggarap Loki musim pertama, yang mana juga mengisahkan multiverse.

Menurut The Daniels, tawaran tersebut mereka tolak karena mereka sudah berniat membuat film lintas semesta sendiri, yaitu Everything Everywhere All At Once.

“Ada sejumlah pertemuan dengan Marvel soal Loki yang bahkan kami tidak ambil. Kami saat itu sedang mencoba membuat film multiverse kami sendiri,” kata Scheinert.

“Pertemuannya sudah diatur, dan kami pergi ke sana, tapi pada waktu itu kami ke sana mengatakan kami mungkin tak akan menerima tawaran itu. Kami sedang mencoba syuting film kami sendiri pada saat itu,” sahut Kwan.

Michelle Yeoh Nominasi Best Actress

Michelle Yeoh, menjadi aktris Asia pertama yang mendapatkan nominasi Best Actress di Piala Oscar.

“Ini memakan waktu yang lama. Saya pikir ini lebih (dari ekspektasi) saya,” ujarnya kepada Hollywood Reporter tak lama setelah nominasi diumumkan.

Banyak orang Asia yang bangga dan percaya pada Michelle Yeoh. Ia pun bangga bisa merepresentasikan Asia dalam ajang penghargaan film bergengsi itu.

“Saat ini, terus-menerus, sepanjang waktu, orang-orang Asia mendatangi saya, sambil berkata, ‘Kamu bisa melakukannya. Kamu melakukan ini untuk kami.’ Rasanya seperti, ‘Saya mengerti. Saya sangat mengerti.’ Selama ini, mereka tak dikenali, mereka tak dikenal,” kata aktris berdarah Malaysia tersebut.***