KONTEKS.CO.ID – Kalimat Wulan Guritno open BO jadi viral beberapa pekan lalu. Kala itu, Wulan mengunggah foto seksi dengan tulisan Open BO.
Dalam materi promosi yang beredar, ibu dari tiga orang anak itu tampak tampil menggoda menggambarkan perannya sebagai wanita panggilan.
Berperan sebagai Mawar, wanita panggilan, Wulan Guritno harus melakukan adegan intim dengan lawan mainnya.
Kini, Wulan Guritno blak-blakan cerita tentang series Open BO yang sempat membuat publik heboh.
Awalnya, Wulan menjelaskan tentang poster promosi yang viral, Wulan Guritno Open BO.
Soal poster promosi yang menampilkan lekuk tubuhnya sambil duduk membelakangi kursi, Wulan Guritno menilai tak ada yang aneh.
Proses penggarapannya pun dilakukan seperti lazimnya pemotretan dengan trik-trik khusus agar gambar yang dihasilkan tampak menarik untuk bahan promosi.
“(Poster promosi) Ya harus (menarik), dan hasilnya tidak seperti proses pembuatan. Proses pembuatannya ya normal-normal aja. Aku duduk di belakang kursi, meluk, ya udah gitu aja,” kata Wulan Guritno di Hotel Kempinski, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat pada Rabu, 25 Januari 2023.
Senada dengan posternya, Wulan Guritno juga lakukan beberapa scene erotis yang ada dalam serial original produksi Vidio itu pun diambil dengan beberapa pendekatan yang tak sama seperti apa yang disaksikan publik.
“Apa yang kalian lihat itu bahasa gambar. yang harus kalian tahu, film itu dibuat dengan berbagai trik, jadi apa yang dilihat belum tentu apa yang dilakukan,” katanya.
“Untuk adegan seperti itu tuh kita ditanya nyamannya seperti apa, batasannya apa, yang penting scene-nya itu tersampaikan. Jadi semuanya aman, melihat gambar belum tentu seperti gambar (nyata), itu hanyalah buatan orang film,” jelasnya.
Menurut Wulan, tidak mudah memberikan sensasi visual yang real. Tapi Wulan harus melakukan dengan profesional.
Untuk setiap scene-nya, Wulan dan Winky Wiryawan, lawan mainnya selalu terlibat diskusi yang cukup panjang untuk terlihat maksimal di depan kamera.
“Jujur, waktu melakukan itu ngakak dan memang itu beneran trik, jadi lebih ketawanya kayak koreo, akrobat agar terlihat begitu, terlihat real, believeable, karena kan kita mau menggambarkan adegan itu,” katanya.
“Agar tidak melakukan secara sesungguhnya gimana, koreonya gimana, penempatan posisi dan lain sebagainya,” jelas Wulan Guritno.
“Nyamannya Wulan gimana, Winky gimana, yang harus disampaikan oleh cerita di tokohnya begini, adegannya gini, kemudian diskusi bersama supaya penonton believeable,” katanya.
“Itu makanya kita nyamannya dengan trik. Jadi harus terlihat seperti berdekatan, menempel, tetapi kan kita tidak begitu,” tegas Wulan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"