KONTEKS.CO.ID – Bom bunuh diri di Pakistan membunuh sedikitnya 50 orang dan lebih dari 50 lainnya terluka saat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ledakan bom bunuh di Pakistan terjadi di dekat sebuah masjid di Provinsi Balochistan barat daya, pada hari Jumat 29 September 2023, ketika orang-orang berkumpul untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad.
Para pejabat di Balochistan telah mengumumkan keadaan darurat. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sementara itu, ledakan terpisah terjadi di sebuah masjid dekat Kota Peshawar di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Rekaman dari lokasi kejadian di Kota Mastung, Baloch, menunjukkan orang-orang yang terluka diselamatkan oleh petugas tanggap darurat dan penduduk setempat.
“Mayat-mayat tergeletak di atas satu sama lain,” kata Saifullah, 40, jurnalis lokal, mengutip CNN, Sabtu 30 September 2023.
“Masyarakat sedang menunggu prosesi (perayaan) dimulai. Saya sedang berdiri di dekatnya ketika bom meledak,” katanya, seraya menambahkan bahwa 10 hingga 12 kerabatnya tewas.
Haibullah, 22, terluka dalam serangan itu. Berbicara kepada BBC dari ranjang RS di Quetta, Balochistan, dia mengatakan, semuanya sudah siap di atas panggung.
“Bom meledak dua menit setelah saya tiba. Semua orang terjatuh karena dampaknya. Kakiku patah,” katanya.
Sarfaraz Ahmed Sasoli, 20, menjadi bagian dari pengamanan prosesi tersebut. Dia mengatakan, pelaku bom bunuh diri mendekati lokasi saat para pemimpin agama Islam sedang berkumpul.
“Adik laki-laki dan perempuan saya terluka, begitu pula teman-teman saya. Semua orang di daerah kami memiliki saudara laki-laki, ayah atau anak laki-laki yang terluka,” katanya.
Rumah sakit setempat kewalahan dengan jumlah korban dan pemerintah setempat meminta sumbangan darah melalui media sosial.
Kepala Polisi Balochistan, Abdul Khaliq Sheikh, membenarkan ledakan tersebut adalah ledakan bunuh diri. Seorang perwira polisi senior terbunuh ketika mencoba menghentikan penyerang.
Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sarfraz Bugti, mengatakan ledakan itu adalah “tindakan yang sangat keji”. Ia mengutuk apa yang tersebutnya sebagai “serangan teroris” di kedua wilayah itu. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"