KONTEKS.CO.ID – Sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun motor listrik konversi dengan TKDN lebih dari 70% hanya dalam waktu 1,5 bulan.
Bahkan, inovasi konversi motor bahan bakar minyak (BBM) ke motor listrik melalui tim Anargya berhasil meraih juara pertama di ajang PLN Innovation & Competition in Electricity (ICE) 2022. Kompetisi diselenggarakan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, 20 Oktober lalu.
Febrian Dwi Saputra, Ketua tim Anargya dalam PLN ICE 2022 mengatakan, timnya sukses menciptakan sebuah motor yang efisien dalam penggunaan bahan bakar listrik dan tangguh yang diberi nama “Thevin EV”.
Motor ini mengusung konsep retro modern dengan mangadaptasi desain dan spesifikasi yang menyesuaikan standar yang dikeluarkan oleh pemerintah. “Thevin EV ini selain ramah lingkungan juga sudah lolos sertifikasi tentunya,” jelas Febrian, dinukil dari situs resmi ITS, Kamis, 27 Oktober 2022.
Adapun inovasi yang diangkat oleh tim Anargya adalah konsep restorasi terhadap kendaraan motor yang sudah dianggap tua menjadi kendaraan ramah lingkungan, dan berstandar layak jalan.
“Thevin EV dengan konsep retro modernnya adalah sebuah jawaban dari kendaraan listrik di Indonesia yang secara visual masih kurang menarik minat masyarakat,” kata Mahasiswa Departemen Teknik Mesin Industri ITS.
Pembuatan Thevin EV mengedepankan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) lebih dari 70%. Artinya, lebih dari 70% komponen motor ini adalah buatan dalam negeri.
Salah satunya penggunaan motor dari Braja Electric Motor yang merupakan karya anak bangsa. “Di sisi baterai, kami menggunakan dua baterai motor GESITS, sehingga mampu menempuh jarak tempuh hingga 100 kilometer,” tambahnya.
Febrian menjelaskan, tim Anargya juga berhasil memasukkan komponen ciptaan sendiri ke dalam motor Thevin EV. Komponen tersebut adalah sebuah display yang mampu memberikan informasi kepada pengendara tentang kecepatan, odometer, kapasitas baterai, dan masih banyak lagi.
Tim juga melengkapi Thevin EV dengan sistem hidrolis. Dengan demikian, sehingga mempermudah untuk melakukan perawatan dan penggantian baterai.
Febrian menambahkan, dukungan dari Science Techno Park (STP) ITS berhasil membuat motor Thevin EV selesai tepat waktu. Sebab, tim hanya memiliki waktu yang singkat untuk melakukan implementasi modifikasi dan konversi motor sesuai dengan proposal yang mereka buat.
“Kami mendapat bimbingan dari STP ITS, sehingga motor ini dapat kami selesaikan tepat waktu dalam waktu 1,5 bulan,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"