KONTEKS.CO.ID – Sempat mengakui adanya kebocoran data, Menko Polhukam Mahfud MD kini berucap lain. Menurut dia, data yang dipublikasikan oleh hacker Bjorka adalah palsu.
Bahkan, Mahfud mengatakan, Bjorka bukanlah apa-apa. Alasannya, selama ini tidak ada data negara yang bisa dibocorkan.
Dikatakannya, data sejumlah pejabat negara yang diobral ke ranah digital bukan data asli. Tapi hasil karangan Bjorka yang dikarang seolah-olah hasil peretasan terus disebarluaskan ke publik.
“Bjorka itu ndak ada apa-apanya. Nggak ada data negara yang bocor (diretas). Tulis data saya saja salah. Misalnya nama ibu saya ditulisnya Siti Aminah. Padahal ibu saya bukan Siti Aminah. Artinya Bjorka ngarang,” katanya kepada wartawan seusai acara dialog publik RUU KUHP di Kota Surabaya, Jatim, baru-baru ini.
Ditegaskannya, data yang disebarkan Bjorka adalah data palsu yang sengaja dibuat guna menciptakan rasa takut pada masyarakat. Mahfud pun berpendapat, Bjorka tidak berbahaya bagi keamanan negara.
Untuk diketahui aksi hacker Bjorka menimbulkan pro-kontra keaslian dari data yang diungkap ke publik. Sejumlah data pejabat berprofil tinggi seperti Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR Puan Maharasi pernah dibeberkannya di Instagram. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"