KONTEKS.CO.ID – Gara-gara menampilkan Pangeran Arab sebagai pria ‘cabul’ dan mabuk-mabukan, drakor King the Land tuai respons negatif terutama dari penonton Arab. Hal itu membuat ratingnya anjlok. Tanggapan JTBC pun dianggap mengecewakan.
King the Land menayangkan episode ke-7 dan ke-8 mereka pada tanggal 8 dan 9 Juli 2023. Dalam episode tersebut, Pangeran Arab yang diperankan Anupam Tripathi menjadi bintang tamu.
Pangeran Arab bernama Prince Samir digambarkan sebagai seorang pecinta wanita yang suka minum-minum alkohol.
Sesaat setelah episode tersebut ditayangkan, banyak penonton yang melayangkan protes ke drama King the Land. Bahkan penonton Indonesia pun ikutan protes.
“Semenjak si king the land bikin peran pangeran arab terlalu vulgar, gw jadi males nonton lagi,” tulis akun Twitter @***widia.
“Nonton drakor apa ya? King The Land cringe abis malesin bgt tb2 pangeran arab bisa fasih bhs korea,” tulis yang lain.
“Liat kīng the lānd kaget si waktu scene pangeran arab nya ke club.. melongo gue liatnya,” tulis penonton Indonesia di Twitter.
Penonton pun meminta tim produksi drama untuk meminta maaf.
Menanggapi hal tersebut, tim produksi King the Land bereaksi.
“Munculnya karakter Prince Samir, tidak mengacu pada budaya tertentu karena berdasarkan karakter fiksi. Kami juga tidak bermaksud untuk tidak menghormati budaya Arab,” tulis tim produksi yang dikutip dari Soompi.
Permintaan Maaf King the Land Dituding Tidak Tulus
Namun, pernyataan tim produksi tersebut dianggap tidak tulus. Jawaban tersebut justru mengundang kritik lebih deras lagi.
Akhirnya pada Rabu, 12 Juli 2023, tim produksi drama Korea King the Land kembali mengeluarkan surat permintaan maaf baru.
“Kami ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus dan mendalam karena telah menyebabkan rasa tidak nyaman terhadap pemirsa, terkait tindakan kami yang kurang menghargai budaya lain dari negara tertentu,” ungkap pihak tim produksi.
“Tim produksi menyadari betul mengenai kesalahan kami yang kurang memahami situasi, pengalaman, dan pertimbangan terhadap budaya lain.”
“King the Land akan melakukan yang terbaik ke depannya untuk menghasilkan konten yang dapat dinikmati oleh semua orang. Tanpa memandang dari mana asal mereka dan budaya apa yang mereka miliki.”
Tim produksi lebih lanjut menyampaikan akan kembali mempelajari bagian dari episode yang dianggapi memiliki masalah. “Kami akan melakukan yang terbaik untuk mengambil tindakan yang benar untuk memperbaikinya.”
“Segenap tim produksi berjanji akan lebih berhati-hati di masa depan agar tidak ada pengalaman yang tidak menyenangkan bagi para pemirsa,” tulis tim produksi King the Land.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"