KONTEKS.CO.ID – Pengumuman C.A.P keluar dari boy grup Teen Top, telah mengudara sejak 11 Mei 2023 lalu.
Pihak manajemen mengatakan, mereka memohon maaf atas perilaku C.A.P Teen Top yang tidak menyenangkan.
Semua ini bermula, ketika C.A.P Teen Top sedang live streaming di channel Youtubenya @bangminsu. Dan dalam video tersebut, tampak C.A.P sedang bebas merokok dan berkata kasar.
C.A.P Teen Top Tidak Bahagia Menjadi Idol
Kronologi Kejadian
C.A.P kerap melakukan live streaming di Youtube channelnya.
Ia sering mengupload video ketika melukis, dan tertangkap kamera bahwa ia merokok di tengah-tengah kegiatannya tersebut.
Namun ketika mengetahui bahwa ia merokok, terdapat banyak fans Teen Top yang mengkritik kelakuannya itu.
Tanggapan C.A.P
Karena kesal dengan apa yang terjadi, mantan member Teen Top ini pun melakukan live streaming kembali.
Ia menjelaskan, jika 14 tahun berkarier dan ia merasa tidak bahagia dengan menjadi seorang Idol.
Ia mengaku, bahwa Youtube Channelnya menjadi banyak penonton setelah beredar rumor bahwa Teen Top akan comeback.
Karena hal tersebut, ia merasa bahwa fans tidak support 100% dan hanya datang ketika grup tersebut merilis lagu baru saja.
Ia juga mengaku kesal, lantaran netizen yang berkomentar agar ia tidak merokok, adalah penonton baru di channel Youtube-nya terebut.
Sehingga, ia merasa kesal ketika diatur oleh “orang baru”.
“Kami terjerat dalam budaya seorang Idol. Siapa yang tahan, jika kami tidak diperbolehkan merokok, minum, bahkan berkencan?”, ujar C.A.P.
Kerap Mengalami Pelecehan
Selanjutnya C.A.P menuturkan, menjadi seorang Idol kerap mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari fans.
Ia mengaku, sudah berulang kali ada fans yang tiba-tiba memegang tangannya, melingkarkan tangan ke badannya, bahkan ada yang pernah memegang pantat C.A.P.
“Anda tahu? Kami kerap melihat fans yang tiba-tiba membuka baju mereka dan memperlihatkan dada mereka kepada kami.”
“Anda pikir seorang Idol laki-laki tidak pernah dilecehkan ya? Padahal pengalaman ini, begitu berat dan dapat membuat seorang Idol cacat secara psikis”, ujar C.A.P.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"