KONTEKS.CO.ID – Dispatch membongkar semua kebohongan FIFTY FIFTY, terkait tudingan terhadap CEO ATTRAKT, agensi yang menaungi grup tersebut.
Pada Rabu, 23 Agustus 2023, media hiburan asal Korea Selatan, Dispatch telah membeberkan hasil investigasi mereka dalam kasus gugatan girl group K-Pop FIFTY FIFTY terhadap ATTRAKT.
Dalam laporan terbarunya, Dispatch membongkar semua kebohongan FIFTY FIFTY di media sosial maupun di program tv SBS, Unanswered Questions.
Melansir dari Dispatch yang membongkar kebohongan FIFTY FIFTY dan membantah pernyataan girl band dalam Unanswered Questions di episode kasus FIFTY FIFTY Vs ATTRAKT.
Berikut ini fakta-fakta terkait kebohongan FIFTY FIFTY di acara Unanswered Questions di SBS.
6 Fakta yang Mengungkap Kebohongan FIFTY FIFTY
1. CEO ATTRAKT tak pernah menghadiri evaluasi bulanan FIFTY FIFTY = BOHONG
Dispatch membongkar kebohongan pertama yaitu tentang CEO ATTRAKT, Jeon Hong Joon.
Menurut FIFTY FIFTY, sang CEO ATTRAKT tidak pernah menghadiri evaluasi bulanan FIFTY FIFTY.
Namun, Dispatch mencatat bahwa evaluasi bulanan FIFTY FIFTY antara Mei 2020 hingga Juni 2022 terjadi dalam 23 kali.
Selama evaluasi bulanan tersebut, Dispatch mengungkapkan bahwa Jeon Hong Joon selalu hadir di semua evaluasi bulanan tersebut.
Hanya saja, saat peninjauan tengah semester, Jeon Hong Joon tidak bisa hadir.
Dispatch berhasil mendapatkan bukti kehadiran Jeon Hong Joon dan melakukan cross check dengan beberapa pejabat perusahaan.
Bukti pertama adalah foto yang memperlihatkan Jeon Hong Joon sedang duduk dan mengamati dengan cermat penampilan para anggota FIFTY FIFTY.
Foto tersebut adalah ketika CEO itu hadir di evaluasi bulanan FIFTY FIFTY pada 24 Desember 2020.
Bukti kedua adalah percakapan dari Direktur The Givers, Baek.
Dalam percakapan tersebut, Baek meminta pengertian dari orang-orang yang hadir di evaluasi bulanan tersebut karena Jeon Hong Joon tidak bisa mengendalikan cegukannya.
Percakapan ini terjadi pada April 2022.
“CEO Jeon tidak bisa menghentikan cegukannya. Jadi, mohon pengertiannya jika dia terus melakukan hal tersebut selama evaluasi,” ujar Baek.
Namun, yang paling mengejutkan adalah Baek itu sendiri yang berbohong di Unanswered Questions.
Baek menyebutkan bahwa Jeon Hong Joon tidak pernah hadir di evaluasi bulanan FIFTY FIFTY.
Padahal, Baek sendiri yang menjadwalkan dan menyaksikan kehadiran Jeon Hong Joon di evaluasi bulanan FIFTY FIFTY.
2. Staff ATTRAKT membuang makanan dari orang tua FIFTY FIFTY = BOHONG
Kebohongan kedua dari FIFTY FIFTY, bahwa CEO telah membuang makanan dari orang tua para anggota FIFTY FIFTY.
Dispatch mengungkap bahwa insiden membuang makanan tersebut terjadi pada 6 Juli 2021.
Media hiburan itu menemukan fakta sebenarnya dari kejadian ini dari pernyataan penyesalan para anggota FIFTY FIFTY di jurnal latihan mereka.
Menurut Dispatch, insiden ini tidak melibatkan makanan dari orang tua para anggota FIFTY FIFTY.
Faktanya, makanan tersebut adalah makanan ringan.
Bukti mengungkapkan bahwa saat itu, para anggota FIFTY FIFTY sedang menjalani program diet.
Mereka memulai program ini pada Juni 2021, tetapi tidak berhasil menurunkan berat badan. Oleh karena itu, staff melakukan pemeriksaan darurat di dorm FIFTY FIFTY.
Staff menemukan fakta bahwa para anggota FIFTY FIFTY telah menyembunyikan banyak makanan ringan termasuk waffle coklat, pai bulan, keripik, coklat batangan, permen karet, dan permen.
Kala itu staff sangat marah dan membuang semua makanan ringan tersebut.
Kemudian staff menyuruh para anggota FIFTY FIFTY untuk membuang makanan ringan milik mereka sendiri untuk mempermalukan gadis-gadis tersebut.
Baek Membuat Pernyataan Bohong
Namun, staff tersebut bukanlah dari ATTRAKT, tetapi itu adalah Direktur Baek dari The Givers.
Dia adalah orang yang sama yang muncul di Unanswered Questions yang membuat pernyataan bohong.
Saat itu, Baek memarahi para anggota FIFTY FIFTY dan melemparkan semua makanan ringan tersebut ke lantai.
Ternyata, salah satu makanan ringan tersebut adalah pemberian dari orang tua salah satu anggota FIFTY FIFTY.
Menurut saksi yang hadir, Baek memang memarahi para anggota FIFTY FIFTY, tetapi tidak sampai mengumpat mereka.
Para anggota kemudian membuang semua makanan ringan tersebut ke dalam kantong sampah berukuran 50 liter.
3. ATTRAKT tidak menyediakan makanan yang cukup untuk FIFTY FIFTY = BOHONG
Sebelumnya, Unanswered Questions menyatakan bahwa ATTRAKT tidak menyediakan makanan yang cukup untuk para anggota FIFTY FIFTY namun Dispatch mengungkapkan sebaliknya.
Saat itu, CEO The Givers, Ahn Sung Il dan Direktur The Givers, Baek menyarankan program diet untuk para anggota FIFTY FIFTY kepada Jeon Hong Joon.
Menurut mereka, hal itu akan membawa hasil yang baik. Dari 6 trainee anggota FIFTY FIFTY, 5 orang setuju untuk diet.
ATTRAKT memberi para anggota FIFTY FIFTY dada ayam untuk sarapan, nasi merah untuk makan siang, dan dada ayam untuk makan malam, dan multivitamin.
Akan tetapi, berat badan para anggota tidak turun. Malah ada yang melebihi batas berat 50 kg.
Kejadian ini terjadi saat para anggota FIFTY FIFTY masih menjadi trainee pada Juni sampai Juli 2021.
Menurut Dispatch, jika insiden ini menyebabkan keguncangan fisik dan mental para anggota, seharusnya gadis-gadis itu tidak menandatangani kontrak.
4. FIFTY FIFTY menerima pendapatan penjualan album adalah 0 = BOHONG
Unanswered Questions menyatakan bahwa FIFTY FIFTY menerima laporan pendapatan mereka dari penjualan album sebesar 0.
Menurut Dispatch, kejadian tersebut terjadi karena kesalahan staff. Dalam sebuah percakapan terungkap bahwa Ahn Sung Il dan Jeon Hong Joon menyadari kesalahan ini.
Staff The Givers, Hyun, melakukan kesalahan saat melaporkan dokumen keuangan. Jeon Hong Joon memahami situasinya dan menyemangati Ahn Sung Il.
Kemudian, ATTRAKT memperbaiki kesalahan tersebut dan merevisi angka penjualan dan pendapatan album yang hilang.
The Givers menerima 579 juta won (sekitar Rp6,6 miliar) sebagai biaya produksi.
5. FIFTY FIFTY tidak perlu membayar utang apapun = FAKTA
Dispatch mengungkapkan bahwa para anggota FIFTY FIFTY tidak memiliki kewajiban untuk membayar utang ke perusahaan manapun.
Orang dalam industri musik mengatakan kepada Dispatch bahwa uang muka adalah utang agensi.
Oleh karena itu, para anggota FIFTY FIFTY tidak perlu khawatir untuk membayarnya.
6. FIFTY FIFTY menerima hampir 20 tawaran iklan = FAKTA
Dispatch mengungkapkan bahwa para anggota FIFTY FIFTY telah menerima kurang lebih 20 tawaran iklan.
Tawarannya beragam, mulai dari kopi, bank, hingga perusahaan elektronik.
Memang benar FIFTY FIFTY mendapat penghasilan sekitar 1,2 miliar won (sekitar Rp14 miliar) dari iklan-iklan tersebut.
Namun, ATTRAKT memutuskan untuk menolak semua tawaran tersebut karena alasan kesehatan para anggota.
Sejak FIFTY FIFTY mengajukan gugatan terhadap ATTRAKT, akibatnya menyebabkan semua penawaran tersebut tertunda. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"