KONTEKS.CO.ID – Pengumuman bahwa BTS akan hiatus dan wamil membawa dampak yang luar biasa. Ditambah lagi, BIG HIT Music, sebagai manajemen, memprediksi BTS baru akan kembali menjalani promosi sebagai grup pada 2025.
Kabar ini bukan hanya membuat ARMY kaget, tetap juga seluruh jajaran petinggi dan pengusaha di Korea Selatan.
Ahli riset dari Hyundai juga menyebut BTS membawa satu dari 13 turis yang berkunjung ke Korea Selatan pada 2017. Dari sektor perdagangan, BTS menyumbang sekitar USD $1,1 miliar lewat barang-barang seperti merchandise hingga kosmetik dalam kurun waktu satu tahun.
Institut Penelitian Hyundai memperkirakan bahwa legenda K-pop tersebut telah menyumbang lebih dari US$3,6 miliar atau sekitar Rp54,7 triliun (asumsi kurs Rp15.200/US$) setiap tahun untuk perekonomian Korea Selatan.
Angka itu setara dengan kontribusi 26 perusahaan menengah. Ini artinya, keputusan BTS untuk mengikuti wajib militer seperti pria dewasa Korea pada umumnya bisa membuat Negeri Ginseng kehilangan sekitar Rp54,7 triliun per tahun.
Pengumuman wajib militer BTS juga berpengaruh besar pada saham HYBE. Dikutip dari Fortune, angka saham mereka disebut turun hingga 2,5 persen.
Saham Hybe terkoreksi 2,54% pada perdagangan hari ini menjadi KRW 115.000/unit. Nilai kapitalisasi pasar Hybe saat ini berada di angka 4,76 triliun won.
Meskipun terkoreksi, Hybe masih menjadi perusahaan agensi dengan kapitalisasi pasar terbesar di Korea Selatan mengalahkan YG Entertainment (KRW 845 miliar), SM Entertainment (KRW 1,63 triliun), dan JYP Entertainment (KRW 2,04 triliun).
Sebelum mengumumkan hiatus, BTS telah menyumbang hampir sepertiga dari semua penjualan dan streaming terkait K-Pop di Amerika Serikat. Grup yang dijuluki King of K-pop ini menghasilkan 2,56 miliar streaming audio, 1,3 juta penjualan album, dan 3,1 juta penjualan trek digital.
Sebagian publik menilai BTS seharusnya mendapat pengecualian wamil mengingat kontribusinya sebagai musisi yang meningkatkan perekonomian Korea Selatan. Apalagi, legenda K-pop tersebut juga punya basis penggemar yang sangat besar di luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"