KONTEKS.CO.ID – Dunia K-Pop dan industri musik global telah terkejut dengan berita terbaru yang menghebohkan. Kabar ini melibatkan HYBE, perusahaan induk yang mengendalikan label-label ternama seperti BIGHIT MUSIC yang menaungi BTS dan TXT.
Baru-baru ini telah menandatangani kontrak eksklusif dengan Universal Music Group (UMG). Kabarnya kontrak ekslusif mereka ini akan mengunci kemitraan mereka selama 10 tahun ke depan.
Perjanjian yang tertandatangani oleh ketua dan CEO UMG, Lucian Grainge, bersama ketua HYBE, Bang Si Hyuk (atau yang kita kenal sebagai Bang PD).
Serta CEO HYBE America, Scooter Braun, telah menimbulkan gelombang besar kontroversi dan perdebatan di antara penggemar musik di seluruh dunia.
Melalui kesepakatan ini, Universal Music Group akan memperoleh akses eksklusif ke artis-artis fenomenal dari HYBE.
Sementara sebaliknya, HYBE akan mendapatkan akses yang lebih besar ke jaringan global yang dimiliki oleh UMG.
Harapannya hal ini akan memungkinkan keduanya untuk terus berkolaborasi dalam proyek-proyek masa depan di Amerika Utara, termasuk promosi dan aktivitas artis.
Namun, di balik kesepakatan megah ini, terdapat kontroversi yang memunculkan keprihatinan di kalangan penggemar internasional.
Salah satu isu yang mencuat adalah penunjukan Scooter Braun sebagai pengawas kemitraan antara HYBE dan UMG.
Braun sendiri sebelumnya telah menjadi sasaran protes dari komunitas K-Pop karena ikatan Zionisnya.
Sementara Bang Si Hyuk berharap bahwa kemitraan dengan UMG akan membantu memperluas jangkauan HYBE dan mendominasi pasar global.
Kesepakatan HYBE dan UMG Ditolak Netizen
Namun banyak penggemar merasa prihatin dengan implikasi yang mungkin timbul dari kesepakatan ini.
Kontroversi ini tidak hanya berhenti di situ, karena Universal Music Group baru-baru ini menghadapi masalah besar.
Ini terjadi ketika musik mereka di larang dari aplikasi media sosial TikTok karena kontrak mereka dengan platform tersebut telah berakhir.
UMG telah menyampaikan keprihatinannya terkait berbagai isu, termasuk kompensasi, dan keamanan pengguna.
Serta bahaya kecerdasan buatan (AI), yang menjadi alasan di balik keputusan mereka untuk sementara memisahkan diri dari TikTok. Namun, masalah yang menyeret Universal Music Group ini tidak berhenti di situ saja.
Baru-baru ini, sejumlah gugatan di ajukan terhadap beberapa entitas terkait dengan UMG termasuk Sean “Diddy” Combs, Motown, Love Records, dan Chalice Recording Studio.
Gugatan-gugatan ini mencakup tuduhan serius seperti pelecehan seksual, pemerkosaan, dan kejahatan lainnya yang di tuduhkan oleh produser Rodney ‘Lil Rod’ Jones Jr.
Jones juga menyebutkan bahwa UMG dan para eksekutifnya terlibat atau setidaknya mengetahui aktivitas ilegal tersebut.
Skandal ini telah mengguncang dunia musik, dan banyak yang menantikan perkembangan selanjutnya dari kemitraan antara HYBE dan UMG.
Sambil berharap agar isu-isu kontroversial yang mengelilingi industri ini dapat terselesaikan dengan adil dan transparan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"