KONTEKS.CO.ID – Konon, Jin BTS akan tidur beralaskan tikar di lantai yang dingin di kamp militer di Yeoncheon, Provinsi Gyeonggi yang berdekatan dengan Korea Utara.
ARMY ikutan sedih dan khawatir dengan kondisi Jin BTS di lokasi wamil tersebut. Apalagi dikabarkan Jin BTS akan tidur beralaskan tikar.
“Perasaan kami campur aduk hari ini karena di satu sisi, wajar dia melakukan wajib militer ini karena bagaimanapun itu adalah kewajiban bagi pria Korea mana pun,” kata Veronique, seorang Army dari Indonesia seperti dikutip AFP.
“Tapi di sisi lain kita tidak bisa bertemu dengannya selama minimal 18 bulan… Senang tapi juga sedih tapi juga bangga,” ujarnya lagi.
Sebenarnya, manajemen BTS Big Hit Music berupaya meminta “keringanan” kepada pemerintah agar para artisnya bisa diberi pengecualian dari wajib militer. Namun, para member BTS sepakat tetap akan menjalankan kewajiban mereka sebagai warga Korsel untuk menjalani wajib militer.
Beberapa pekan sebelum masa wamil mulai, banyak kabar beredar bahwa Jin bakal menjalani pelatihan terlebih dahulu di divisi garis depan atau “front-line center” di Yeoncheon, Provinsi Gyeonggi.
Posko wamil di Provinsi Gyeonggi terkenal sebagai salah satu pos yang berdekatan dengan Korea Utara. Rumor itu semakin mencuat lantaran Jin juga sempat membahas soal posko garis depan di Weverse.
“Oppa, hari ulang tahunmu itu bulan depan (Desember). Apakah kamu girang?” kata seorang fan mengunggah komentar di Weverse.
Komentar itu pun dibalas Jin: “Tidak, (karena) saya akan ada di garis depan.”
Meski Jin tidak menjabarkan detail maksud komentarnya itu, namun banyak Army yang lantas khawatir soal risiko bahaya yang lebih besar bakal dihadapi Jin karena dia bakal bertugas di zona konflik dekat “musuh”.
Di kamp pelatihan Yeoncheon, tempat Jin mendaftar, para peserta bakal tidur beralaskan tikar di lantai pada sebuah kamar dengan kapasitas 30 orang.
Selama di sana, mereka akan belajar cara menggunakan senjata dan menembakkan peluru tajam sebelum menjalani patroli skenario masa perang yang berat.
Jin BTS harus menjalani wajib militer di perbatasan saat musim dingin yang cukup ekstrem, di mana suhu bisa turun di bawah -20C.
Dikutip BBC, seorang kadet menuturkan hal paling menantang yang mereka hadapi selama di kamp pelatihan adalah disekap di kamar gas untuk merasakan efek gas CS dan harus meledakkan granat aktif.
Seorang eks tentara garis depan Korsel sempat bercerita kepada NK News bahwa realitas kehidupan militer di depan gerbang Korea Utara lebih rumit dari pada yang terlihat. Ini menimbulkan tantangan yang lebih besar.
“Unit-unit perbatasan selalu perlu waspada terhadap aktivitas militer Korea Utara, seperti penyusupan, dan harus siaga mengambil tindakan segera dalam keadaan darurat,” kata Kolonel Jee Hong-Ki pensiunan tentara ROK, yang memegang posisi senior di unit-unit perbatasan.
“Ada perbedaan besar antara unit di zona demiliterisasi (DMZ) dan unit non-DMZ,” lanjutnya. “Unit DMZ dalam siaga tinggi setiap saat. Ini berarti mereka memiliki hari libur yang lebih sedikit dibandingkan dengan pasukan lainnya.”
Sampai saat ini, Korea Selatan dan Korea Utara secara teknis masih berperang lantaran Perang Korea pada 1950-1953 hanya diakhiri dengan kesepakatan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Karena itu, Korsel masih menerapkan kebijakan wajib militer bagi pria antara 18-28 tahun.
Mendengar hal itu, ARMY sedih. “Ini sangat kejam, saya tidak mau mereka (BTS) pergi (wamil) dan melakukannya. Kenapa menempatkan aset negara di dalam bahaya?” kata seorang Army di media sosial.
Namun, hingga kini manajemen Big Hit Music belum menjabarkan lebih detail soal lokasi wamil Jin BTS. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"