KONTEKS.CO.ID – Ini profil Ken Admiral, mahasiswa yang dianiaya anak perwira polisi AKBP Achiruddin Hasibuan berinisial AH hingga babak belur ini ternyata mahasiswa tajir yang kini kuliah di Inggris.
Elvi Indi, ibunda Ken Admiral tidak terima anaknya dianiaya anak AKBP Achiruddin Hasibuan.
Elvi pun menceritakan kronologi tragedi tersebut.
Pada 21 Desember 2022 sekira pukul 22.00 WIB, Ken Admiral bersama dengan keponakannya Mifa dan pacarnya Syafira sedang mengendarai mobil Mini Cooper D 33 GUN berada di SPBU Ringroad.
Mobil Ken diikuti oleh Aditya Hasibuan dan teman-temannya sekitar 6 orang menggunakan tiga unit sepeda motor, lalu mobilnya diberhentikan. Aditya mengajak Ken bergabung tapi ditolak.
Aditya langsung memukul korban hingga tiga kali dibagian pelipis bagian kiri dan kanan dan bagian bibir korban.
Aditya langsung menendang kaca spion sebelah kiri hingga patah dan meninggalkan Ken.
Ken lalu mendatangi rumah Aditya untuk meminta ganti rugi. Merasa tak terima didatangi di kediamannya, AKBP Achiruddin membiarkan anaknya yaitu Aditya untuk menghajar Ken hingga babak belur.
Nama Ken Admiral dan Aditya Hasibuan viral sejak video yang diposting akun Twitter milik @mazzini_gsp memperlihatkan Ken Admiral tersungkur dilantai dan diduduki oleh seorang pria sambil memukuli bagian kepada korban.
Sempat terlihat, korban yang tersungkur dilantai itu sudah berdarah dibagian pelipis matanya dan pelaku meludahi wajah korban.
Mazzini sebagai pemilik akun juga memposting respon dari AKBP Achiruddin Hasibuan yang membiarkan anaknya melakukan penganiyaan.
“Berikut ini respon AKBP Achiruddin Hasibuan saat korban menagih ganti rugi kerusakan kendaraan maupun fisik yg diderita korban. AKBP malah membiarkan anak ya melakukan penganiayaan lagi,” postingan Mazzini yang dilihat pada Selasa, 25 April 2023.
Peristiwa terjadi pada 11 Desember 2022 lalu, pemukulan awal yang dilakukan Aditya Hasibuan hanya karena Ken menolak diajak main malah digebukin.
Profil Ken Admiral
Elvi Indi, ibunda Ken Admiral. Elvi menyebut sang anak kuliah di Manchester University, Inggris.
Elvi menjelaskan, sesuai dianiaya AH, Ken mengalami luka serius di bagian pelipis hingga darahnya membeku di mata.
“Habis kejadian itu, pagi dibawa jahit dulu di sini (menunjuk pelipis), habis jahit besoknya dia gak bisa mereng kiri kanan kepalanya,” cerita sang ibu.
“Lalu, dibawa ke RS Materna, di-scan kepalanya semuanya. Cuman bisa satu hari, karena besoknya dia ada ujian, karena gak sekolah di sini harus balek dia,” ucap Elvi.
“Jadi dalam keadaan sakit, dia balik untuk kuliah, jadi dengan kondisi dia gak sehat, dia balik keluar dari Medan. Baru sesudah itu dia berobat jalan untuk nyembuhin kepalanya, matanya. Karena matanya kan beku darahnya semua,” sambungnya.
Kini, Ken kurang dapat melihat cahaya. Dikatakan Elvi, anaknya itu pun merasa buram kalau melihat tulisan-tulisan.
“Sekarang yang ia alami cuma gak bisa lihat cahaya, sama kalo lihat-lihat tulisan macam kabur-kabur hanya itu,” ucapnya.
Merasa tak tenang dengan kondisi anaknya, Elvi menyuruh Ken kembali ke rumah agar mendapat perawatan.
“Cuman kemaren saya pulangin 10 hari, sekarang posisinya kan dia ujian, sekarang udah balek tadi jam 7.00 WIB udah balek, karena sekolahnya kebetulan di Inggris, di Manchester University,” kata Elvi.
Tak lupa, Elvi mengucapkan terima kasih kepada Polda Sumut karena telah membantu kasus yang dialami anaknya.
“Tapi alhamudillah saya berterima kasih, sepuluh jari saya ngucapkan, ternyata Polda betul-betul luar biasa bantuinnya,” ucapnya.
AKBP Achiruddin Hasibuan Teriak Kasar ke Keluarga Ken Admiral
Elvi Indri mengaku tidak ada iktikad baik dari para pelaku. Meskipun, AKBP Achiruddin Hasibuan ayah dari tersangka penganiayaan sempat mendatangi kediamannya dengan tujuan untuk meminta maaf.
Namun, bukannya berdamai, Achiruddin malah meluapkan emosinya dengan kasar kepada keluarga Ken Admiral.
“Kebetulan pernah bapak Achiruddin datang kerumah kami tanggal 29 Desember 2022, tetapi sampai disana, mungkin pak Achiruddin emosi jadi akhirnya ribut dirumah saya,” kata Elvi.
“Ya tidak ada rasanya perdamaian lagi, karena seharusnya pak Achiruddin jangan marah-marah kan pak di rumah saya. Akhirnya ribut, bicaranya mulai kotor, akhirnya ya tidak ada apa-apa,” sambungnya.
Suami Elvi yang bernama Zulkifli mengatakan tidak terima atas apa yang dilakukan Aditya terhadap anaknya.
Tapi, Achiruddin malah membalas hal tersebut dengan mengatakan ketidakterimaanya dengan bahasa kasar.
“Suami saya bilang, anak saya baru pulang sekolah, belum pun saya jumpa, begitu saya jumpa udah hancur mukaknya, gak bisalah saya terima pak,” cerita Elvi Endi.
“Baru pak Achiruddin bilang, saya juga gak bisa terima anak saya kok dik**tol-k**tolin, di situ langsung jadi panas, akhirnya ributlah disitu, suami saya pergi, pak Achiruddin balek (meninggalkan rumahnya),” kata Elvi menceritakan suasana saat AKBP Achiruddin mendatangi kediamannya.
Akibat kejadian tersebut, hingga hari ini, keluarga korban tidak menerima itikad baik ataupun permintaan maaf dari pelaku penganiayaan.
Ketika ditanya apakah keluarga korban mendapat intimidasi dari pelaku, Elvi mengaku tidak mendapatkan hal tersebut.
Elvi mengucapkan terima kasih kepada Polda Sumut atas kinerja yang membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan keluarga.
“Sesudah itu, kami berharap dari Polrestabes, mungkin di Polrestabes lama ya, sampai akhirnya kami bermohon melapor ke Polda Sumut. Terus terang di Polda hanya 15 hari. Karena bapak liat sendiri videonya kan pak, kek manalah dipijaknya anak saya, kalaulah itu anjing pak gigit kita, sudah ampun-ampun pasti itu ditolong loh pak,” kata Elvi sambil menangis.
“Untung anak saya gak meninggal pak,” ucapnya sambil menangis histeris.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"