KONTEKS.CO.ID – Muhammad Husen (28), pelaku mutilasi bos depot air minum isi ulang di Semarang menyampaikan pesan kepada masyarakat dalam sebuah video viral.
Tak diketahui, alasan Husen si pemutilasi bos di Semarang itu menyampaikan pesan dalam video viral kepada masyarakat itu.
Dalam video viral, Husen yang memutilasi bos depot air minum menjadi beberapa bagian dan mengecornya itu meminta masyarakat belajar dan bekerja dengan benar.
Saat menyampaikan pesan dalam video viral, Husen mengenakan kaos bergaris-garis abu-abu tua dan hitam.
“Belajar yang baik, kerja yang bener. Nanti kalau kamu nggak bener keluar ketemu saya, bisa bahaya,” kata Husen, pelaku mutilasi bos di Semarang dalam video viral, dikutip Senin 15 Mei 2023.
Husen yang memutilasi tubuh bos depot air minum isi ulang di Semarang hidup-hidup mengaku menyesal dan meminta maaf kepada keluarga korban Irwan Hutagalung.
“Mohon maaf kepada keluarga korban atas perilaku saya,” ujar Muhammad Husen, pelaku pemutilasi bos depot air minum, di Jalan Mulawarman Raya, Semarang, Jumat 12 Mei 2023.
Husen mengaku menyesal melakukan perbuatannya setelah melalui perenungan selama di tahanan.
“Saya menyesal telah melakukan ini semua sekali lagi saya ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya,” lanjutnya.
Selain kepada keluarga korban, dia juga mengucapkan maafnya kepada keluarganya sendiri.
“Setelah saya mendekam di sana saya renungi memang saya salah. Saya minta maaf juga sama keluarga saya sendiri atas perilaku saya seperti ini. Minta maaf semua, sama pihak kepolisian juga saya minta maaf,” kata Husen.
Sebelumnya, Muhammad Husen menikam dan membunuh bos depot air isi ulang di Semarang serta memutilasi tubuh korban dalam keadaan hidup-hidup.
“Dari awal puasa kemarin (mulai bekerja), dulu sebelum ikut korban saya kan di warmindo yang arah lapangan futsal, dari sana saya kenal sama korban. Soalnya yang biasa suplai galon ke sana,” kata Husen kepada wartawan.
Husen mengaku dendam kepada bosnya lantaran galak dan ringan tangan kepada dirinya.
“Setiap ada salah dan kesalahan kecil pasti dia main tangan. Contohnya ada pesanan galon harusnya 15 dia bilang cuma 14 atau 13 begitu, selesai ngirim dia pulang marah-marah langsung main tangan. Padahal dia yang bilang,” ujarnya.
Husen mengaku, sikap bosnya itu berbeda sebelum dirinya bekerja. Husen diperlakukan dengan baik saat awal bekerja.
“Kecewa orang yang dulu baik ternyata aslinya seperti itu,” ungkapnya.
Husen mengaku memiliki alasan lebih memilih membunuh dibanding keluar dari pekerjaan itu. Selain dendam, Husen mengaku diancam dibunuh.
Selengkapnya dapat disimak di sini.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"