KONTEKS.CO.ID – Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Gontor Ponorogo bernama Albar Mahdi (17) asal Palembang, Sumatra Selatan dianiaya sesama rekannya hingga tewas. Kejadian itu pun diakui pihak Ponpes Gontor Ponorogo.
Juru Bicara Ponpes Darussalam Gontor, Ustaz Noor Syahid membenarkan adanya tindakan penganiayaan tersebut.
“Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, memang ditemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal,” ungkap Ustaz Noor Syahid, dalam keterangan resmi, Selasa (6/9).
Hal itu disampaikan Ustaz Noor Syahid merespons berita viral tentang kematian tak wajar santri di ponpes tersebut.
“Kami dari pihak keluarga besar Pondok Modern Darusalam Gontor, dengan ini memohon maaf sekaligus belasungkawa atas meninggalnya ananda AM (Albar Mahdi),” ujar Noor Syahid.
Sejauh ini, pihak Ponpes Gontor telah mengambil tindakan tegas terhadap para terduga pelaku, dengan mengeluarkan santri yang terlibat penganiayaan.
“Pada hari yang sama almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi tegas kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan secara permanen dari Pondok Modern Darussalam Gontor dan memulangkannya ke orang tua masing-masing,” jelas Noor Syahid.
Sebelumnya, Pengacara Hotman Paris Hutapea mengunggah sebuah video berisi pengaduan seorang ibu asal Kota Palembang tentang nasib anaknya yang baru saja meninggal tak wajar saat masih berada di lingkungan sekolahnya yang berada di Kompleks Pondok Pesantren Gontor Ponorogo.
Di dalam video tersebut, Hotman Paris langsung meminta Kapolda Jatim untuk melakukan penyelidikan atas pelaporan seorang ibu yang datang bersama keluarga mengadu padanya.
“Halo, Pak Kapolda Jatim. Ini ada ibu yang anaknya meninggal, diduga akibat penganiayaan,” ujar Hotman Paris dalam video unggahannya.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"