KONTEKS.CO.ID – Dugaan seorang petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) mencabuli putri kandungnya S (5) viral di media sosial.
Petugas Damkar dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur itu berinisial SN.
Dugaan pencabulan oleh petugas Damkar viral usai sang anak mengaku takut dan sakit di bagian kemaluannya.
Terkini, rekaman anak perempuan itu bercerita kepada ibunya dan mengeluh sakit di bagian kemaluan viral di media sosial.
Kepada sang ibu, anak perempuan itu mengaku takut lantaran ayahnya memasukkan benda aneh ke kemaluannya hingga sakit.
“Ayah, masukin benda aneh,” ujar sang anak dalam rekaman suara mengutip Senin, 1 April 2024.
Dia mengaku ayahnya 4 kali memasukkan benda asing ke kemaluannya.
Sebelumnya, sang ibu memutuskan memviralkan kasus tersebut melalui akun Instagram
@Priskaprllyy miliknya.
Menurut sang ibu, putrinya mengalami pelecehan saat menginap di rumah ayahnya yang juga terduga pelaku.
Awalnya, kata ibu korban, sang ayah mengajak putrinya menginap pada 31 Januari 2024 dan menjemput S di kediaman ibunya.
“Saya izinkan karena sudah setahun lamanya S tidak bertemu ayahnya dan kita pun juga lostkontek,” ujarnya di akun Instagram mengutip 1 April 2024.
Setelah menginap, sang ibu menjemput anaknya di rumah mantan suaminya.
Saat perjalanan pulang dari menginap, S mengeluhkan sakit di bagian vitalnya pada sang ibu.
“Anak saya histeris mengeluh kesakitan..betapa kagetnya saya pas lihat alat vitalnya ada luka gesekan sampai memerah dan banyak luka di bagian pahanya,” ujarnya sembari mengunggah video luka-luka sang anak.
Menurut penjelasan sang ibu, ia dan ayah korban sudah bercerai sejak Februari 2020.
Kepada ibunya, korban mengaku mendapat pelecehan saat mau tidur. Sang ayah, mematikan lampu kamar.
Kemudian, sang ayah memasukan sesuatu benda ke alat vitalnya. Ia tidak melihat benda tersebut, namun S mengaku jijik saat memegangnya.
Sang ibu menyebut, anaknya tak menangis, namun berusaha melawan. S juga selalu konsisten baik ditanya dirinya, dokter, maupun petugas kepolisian.
Usai melapor, sang ibu mengaku kasus dugaan pencabulan tersebut terhambat usai memberikan laporan ke polisi
“Saya hanya ingin keadilan ditegakkan untuk anak saya, karna sudah dari awal kejadian saya buat laporan ke Polda Metro Jaya belum ada pergerakan lagi,” tulis keterangannya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"