KONTEKS.CO.ID – Polres Metro Jakarta Selatan memberi penjelasan terkait kekerasan yang dilakukan pejabat perusahaan asing kepada anak kandungnya. Masalah ini sudah viral lantaran sang ibu menyebarkan videonya ke media sosial.
Menurut Kasat Reskrim Polres Jaksel, AKBP Irwandhy, motif pelaku yang diketahui berinisial RIS (50) memukuli anaknya secara brutal lantaran emosi. Dia marah karena si anak bermain game online saat sedang belajar online atau pembelajaran jarak jauh.
Tidak mau mendengar apa yang disampaikan, RIS kemudian emosi dan memukuli anaknya. Kejadian kekerasan yang terbilang brutal itu terjadi di Apartemen Signature, MT Haryono, Tebet, Jakarta Selatan.
“Motif pemukulan karena si anak atau korban itu tidak melaksanakan sekolah online, tapi malah main game online,” kata Irwandhy kepada wartawan, Selasa, 20 Desember 2022.
Kasus ini menurut Irwandhy sudah dilaporkan. Masalah ini juga menjadi viral karena si ibu memviralkan kejadian pemukulan ini melalui media sosial.
Pemeriksaan terhadap terlapor akan dilakukan. Polres Jaksel mendalami kasus ini dengan melakukan pemeriksaan terhadap RIS dan saksi-saksi.
“Dalam waktu dekat pasti kita update lagi. Nanti kita lakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Minta Bantuan Netizen
Wanita berinisial KEY (36) dan anaknya yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) meminta bantuan kepada netizen untuk mendapatkan keadilan.
Dalam postingan instagram @ikeyyuuuu, KEY meminta tolong kepada netizen agar membantu dirinya mendapat keadilan.
“Para netizen yang baik, talong bantu kami untuk mendapatkan keadilan, terimakasih,” kata Key dalam postingannya, Selasa dini, 20 Desember 2022.
Postingan yang diunggah itu telah mendapat perhatian hingga 12.975 ribu like. Kemudian 1.004 komentar yang seluruhnya memberi dukungan. Tidak sedikit juga yang menyebarkan masalah yang sedang dia alami.
Pelaporan terkait dengan KDRT ini tertuang dalam LP/B/2301/I/X/2022/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya pada 23 September 2022.
Pelapor kasus KDRT ini adalah sang ibu bernisial KEY. Menurutnya, kasus kekerasan ini selalu terjadi. Tidak hanya dirinya, anak-anaknya juga menjadi korban. Kekerasan terjadi sepanjang 2021 hingga 2022.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"