KONTEKS.CO.ID – Aksi keji Wowon The Killer dan komplotannya, terungkap setelah aksi kematian satu keluarga di Kampung Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi, diungkap oleh polisi.
Tiga orang tewas setelah diracun menggunakan pestisida oleh Wowon dan rekannya. Korban adalah Ai Maemunah, Ridwan Abdul Muiz, Muhamad Riswandi.
Dari gambar eksklusif yang diterima konteks.co.id, para korban pembunuhan oleh Wowon The Killer ditemukan tergeletak di dalam rumah kontrakan dengan mulut berbusa setelah diracun.
Penemuan korban diketahui setelah salah satu saksi mendengar suara rintihan seorang perempuan dari sebelah rumahnya.
Tapi karena saksi itu takut untuk melihat ke lokasi, dia memanggil saksi lainnya. Keduanya kemudian secara bersama-sama membuka pintu rumah kontrakan tempat kejadian.
Saat pintu dibuka, saksi melihat ada orang-orang yang sedang tergeletak di dalam dalam rumah kontrakan di ruang tamu. Kondisi korban ditemukan dalam keadaan mulut mengeluarkan busa.
Saksi lalu memberitahukan kepada perangkap desa setempat. Perangkat desa dan warga masuk untuk memastikan korban.
Dari penelusuran, ada dua orang laki-laki tergeletak di ruang tamu, satu orang perempuan tergeletak di kamar belakang bersama satu anak kecil yang masih sadarkan diri dan satu orang laki-laki yang tergeletak di kamar depan.
Menurut keterangan saksi, seluruh korban telah mengeluarkan busa dari mulutnya. Lalu korban dibawa ke Rumah Sakit Bantargebang menggunakan ambulance yang ada di Kelurahan Ciketingudik.
Korban adalah Ai Maemunah, yang merupakan istri Wowon yang meninggal di rumah sakit, Ridwan Abdul Muiz, yang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit dan Muhamad Riswandi, yang meninggal di rumah sakit. Para pelaku melakukan pembunuhan dengan memberikan racun pestisida.
“Pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untik membuat orang menjadi sukses atau kaya,” kata Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran.
Para pelaku ini melakukan pembunuhan terhadap tiga orang yang masih ada hubungan keluarga dengan Wowon, karena mengetahui tindakan kejahatan oleh Wowon dan rekannya.
“Keluarga dekat dianggap mengetahui dia melakukan tindak pidana lain berupa pembunuhan dan penipuan kepada korban lain,” kata Fadil Imran.
Menurut Fadil Imran, pelaku ini selalu mengambil harta milik korbannya. Setelah dibunuh, korban dikubur dan dibuang ke laut.
“Pembunuhan diawali penipuan janji dan motif sukses hidup. Setelah korban menyerahkan harta bendanya lalu para korban dihilangkan, termasuk saksi yang mengetahui. Itu yang disebut perjuangan. Kalau kita ingat kasus terpidana Rian Jombang kurang lebih sama,” katanya.
Seperti diketahui ada empat korban tewas yang sudah dikubur Wowon cs di Cianjur. Ada bocah berusia dua tahun bernama Bayu yang dikubur di samping rumah Solihin alias Duloh, tersangka lain dalam kasus ini.
Berdasarkan pengakuan Wowon cs masih ada satu korban lagi yang dikubur di Cianjur yang hingga kini masih dicari polisi. Satu korban terakhir dibunuh di Garut. Korban awalnya dilempar ke laut. Namun, korban akhirnya ditemukan warga dan dikubur secara benar.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"