KONTEKS.CO.ID – Pembunuhan sopir grabcar di Perumahan Bukit Cengkeh 1, Tugu, Cimanggis, Depok, masih jadi misteri.
Pasalnya, saksi dibunuhnya sopir grabcar bernama Sony Rizal Taihitu (59) tak melihat adanya pelaku.
Sopir Grabcar yang diketahui warga Bekasi itu dibunuh dengan luka tusuk dan sayatan di sekujur tubuhnya.
Saksi melihat, korban terkapar di samping mobil Toyota Avanza merah marun bernomor polisi B 1739 FZG, pada Senin 23 Januari 2023 subuh.
Berikut ini fakta-fakta dan rangkaian kejadian dibunuhnya sopir grabcar tersebut:
Ketua RT 010 RW 015, Reza mengatakan kejadian bermula ketika mobil yang dikemudikan Sony melaju di Jalan Nusantara dengan kencang.
Mobil tersebut tiba-tiba berhenti di dekat rumahnya sekitar pukul 04.15 WIB.
“Tiba-tiba ada mobil kencang dari masjid, terus berhenti. Ada warga langsung keluar ‘ada apa nih? ada apa’, itu saya sudah bangun,” kata Reza, pada Selasa 24 Januari 2023.
Warga melihat korban sudah terkapar di jalanan atau tepatnya di samping mobilnya sendiri.
Reza menyebutkan, warga dan dirinya tak melihat pelaku ada di dalam mobil atau di sekitar lokasi.
“Warga keluar, ngelihat korban sudah di bawah (jalanan) dan sudah berlumuran darah,” kata Reza.
“Tidak ada yang melihat ada pelaku di sini,” tambahnya.
Reza juga mengaku tak mendengar suara teriakan atau keributan sebelum kejadian tersebut.
Ia hanya mendengar suara mobil yang melaju kencang.
“Enggak ada teriakan gitu. Cuma (dengar) mobil kencang aja, dia ngebut,” kata dia.
2. Mobil korban sempat berputar arah
Endang, petugas keamanan perumahan melihat bahwa mobil korban sempat berputar-putar di kawasan Perumahan Bukit Cengkeh 1.
Toyota Avanza merah bernomor polisi B 1739 FZG itu awalnya memasuki kawasan Perumahan Bukit Cengkeh 1 dari Jalan Palangkaraya atau dari arah Perumahan Bukit Cengkeh 2.
Saat itu, mobil yang diduga dikendarai korban sempat berbelok ke arah Jalan Nusantara-Jalan Banjarmasin.
“Jadi dia (korban) datang dari arah Bukit Cengkeh 2, terus belok ke kanan,” kata Endang kepada wartawan, Senin 23 Januari 2023.
Endang mengaku awalnya tak curiga. Sebab, ia menduga pengemudi mobil tersebut sedang buru-buru.
“Saya kira orang lagi berantem sama istri atau ada barang yang ketinggalan, soalnya buru-buru,” katanya.
Namun 10 menit kemudian, mobil berputar arah dan melintasi Jalan Nusantara atau ke portal belakang Bukit Cengkeh 1, dengan kecepatan tinggi disertai klakson panjang dan berulang.
“Enggak lama kurang lebih 10 menit balik lagi, ngebut kondisinya. Habis lewat masjid (Al Ikhwan) sedikit baru ngelakson-ngelakson,” ujar dia.
Endang kemudian mencoba mengejar mobil tersebut. Akan tetapi, setibanya di lokasi kejadian, Endang sudah dikejutkan dengan kondisi korban yang bersimbah darah di samping mobil.
3. Tubuh korban penuh luka tusuk
Endang mengatakan, korban banyak mendapatkan luka tusuk di tubuhnya, mulai dari leher hingga badannya.
“Ada dua luka tusuk malah di sini nih (menunjukkan pundak belakang bagian kiri), sama di leher. Tapi (badannya) banyak yang bolong-bolong,” ujar dia.
Riko Marjoni, Ketua RT 006 RW 015 mengatakan, luka sayatan juga tampak di bagian perut dan lengan korban sehingga mengalir deras dari luka-luka itu.
Tak hanya itu, terdapat juga sebilah pisau yang masih menancap di bagian leher sebelah kiri korban.
“Sajamnya (senjata tajam) masih nempel di leher. Pisau kecil,” ujar Riko.
Menurut informasi, sopir grabcar nahas itu sedang mengantar penumpang dari wilayah Bekasi menuju Serpong, Kota Tangerang.
Hal itu diungkapkan Ketua RT 010 RW 015, Reza saat melihat aplikasi taksi online yang tertera pada ponsel korban di dasbor mobil bernomor polisi B 1739 FZG pada Senin 23 Januari 2023.
“Iya, dia (korban) dari Bekasi mau nganter ke Serpong,” kata Reza kepada wartawan, dikutip Rabu 25 Januari 2023.
Reza pun mengaku heran korban bisa masuk ke Perumahan Bukit Cengkeh 1, Tugu, Cimanggis, Depok.
Padahal, yang tertera di aplikasi taksi online milik Sony tak menunjukkan sedang menjemput penumpang di Perumahan Bukit Cengkeh.
“(Korban) enggak jemput ke sini, soalnya dari Bekasi itu orderannya mau ke Serpong. Saya enggak tahu itu kenapa bisa masuk ke sini,” kata Reza.
“Kalau kita lihat dari aplikasi infonya begitu, lagi keadaan on (aktif),” lanjutnya.
4. Teriak minta tolong
Petugas keamanan perumahan, Suryanto mengatakan sempat mendengar klakson dan teriakan minta tolong dari sopir grabcar itu dari dalam mobil, sekitar pukul 04.20 WIB.
“Setelah mendengar teriakan minta tolong, langsung disamperin dan juga membantu untuk membukakan portal,” kata Suryanto kepada wartawan.
“Tidak lama setelah itu korban keluar dari mobil dan langsung tergeletak di jalan,” kata Suryanto.
Saat tergeletak di jalan, Suryanto menemukan korban sudah meninggal dunia.
“Pada tubuh korban sudah banyak darah. Pada waktu korban turun dari mobil tidak ada yang lihat tapi sempat teriak minta tolong,” ujarnya.
5. Biasa keluar malam
Murni (40), anak pria yang dibunuh di Cimanggis, Depok menyebut jika ayahnya, Sony Rizal Taihitu (60) memang bekerja sebagai sopir grabcar.
Menurut Murni, ayahnya yang dibunuh orang tak dikenal di Cimanggis Depok adalah sopir grabcar yang biasa keluar malam.
Menurut Murni, ayahnya yang diketahui dibunuh di Cimanggis Depok bekerja sebagai sopir grabcar usai pensiun dari perusahaan swasta sekitar 5 tahun yang lalu.
“Biasanya keluar malam. Kadang jam 7 malam, kadang jam 9 malam. Biasanya ambil trip (perjalanan) ke bandara, habis ke bandara mutar (cari orderan) sedapatnya,” ujar Murni kepada wartawan, Senin 23 Januari 2023.
Menurut Murni, ayahnya punya alasan keluar mencari penumpang pada malam hari.
Pertama, upah perjalanannya lebih besar dan kedua jalan yang relatif tidak macet.
“Sudah lama bekerja sebagai pengemudi taksi online. Kerja malam karena tarifnya lebih besar, buat hindari macet juga,” kata Murni.
Polisi memburu pembunuh pria sopir grabcar di Perumahan Bukit Cengkeh 1 Jalan Nusantara RT 06/15, Kelurahan Tugu, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Senin 23 Januari 2023.
Pria sopir grabcar itu dibunuh dengan bersimbah darah. Korban ditemukan tergeletak di samping mobil merah marun yang dikemudikannya.
Kapolres Metro Kombes Depok Ahmad Fuady mengatakan, pihaknya akan menelusuri close circuit television (CCTV) di sepanjang perjalanan ke lokasi pembunuhan.
“Kami berupaya mencari keterangan maupun CCTV yang mungkin dilintasi oleh kendaraan tersebut, masih kami kumpulkan keterangan dari semuanya,” ujar Fuady, Senin 23 Januari 2023.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"