KONTEKS.CO.ID– Boleh jadi, ada orang yang suka bermaksiat, penuh kesyirikan, dan jarang beribadah, namun kaya raya, dihormati.
Bagi kamu yang saat ini sedang merasakan lancarnya rezeki , kenaikan jabatan dan kebahagiaan lainnya. Kamu harus waspada apabila kamu merasakan itu tapi selalu melalaikan ibadah.
Apa Arti Istidraj?
Mungkin saat ini kamu sedang mengalami istidraj, yaitu kenikmatan yang akan diganjar azab neraka di akhirat kelak. Lantas, apa itu istidraj dalam Islam?
Istidraj berasal dari kata ‘daraja’ (bahasa Arab) yang berarti naik satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun, sering dikenal sebagai istilah azab yang berupa kenikmatan.
Dalam Alquran mengenai istidraj dibahas pada Surat Al-An’am ayat 44 yang berbunyi sebagai berikut.
فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُو
(Fa lammā nasu mā żukkiru bihī fatahnā ‘alaihim abwāba kulli syaī`, hattā iżā farihu bimā utū akhażnāhum bagtatan fa iżā hum mublisun)
Artinya: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
Orang yang bermaksiat akan diberi harta dan kenikmatan melimpah sehingga ia lupa kepada Allah SWT sehingga kian dekat dengan azab sedikit demi sedikit, kemudian Allah timpakan hukuman kepada-Nya.
Namun sebaliknya, Orang beriman akan merasa sangat takut dengan istidraj, yakni kenikmatan semu yang sejatinya azab dari Allah SWT.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"