KONTEKS.CO.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah menarget seseorang untuk menjadi tersangka, terutama terhadap Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Hasbi Hasan yang hari ini telah ditahan terkait penanganan perkara di MA.
Dugaan ada upaya menarget Hasbi Hasan karena adanya saksi yang memiliki rekaman pembicaraan yang diduga penyidik KPK yang akan menampilkan Hasbi Hasan sebagai tersangka. Bahkan ada dugaan penerimaan uang terkait dengan upaya penahanan tersebut.
Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan bahwa penahanan Hasbi Hasan telah sesuai dengan kecukupan bukti yang ada. Karena itu, dia membantah menargetkan seseorang menjadi tersangka.
“KPK tidak pernah menjadikan seseorang sebagai target, tidak ada. Karena kalau KPK bekerja menjadikan orang target itu pasti tidak proporsional. Sementara KPK bekerja sesuai dengan asas-azas pelaksanaan tugas pokok KPK. KPK itu tidak ada target,” katanya.
Menurut Firli, seorang bisa menjadi tersangka tentu akan terungkap dengan sendirinya karena penyidikan. Karena itu, dia kembali menegaskan bahwa KPK tidak akan memiliki terget.
“Penyidikan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik, dalam hal yang diatur hukum acara untuk mencari mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti dan dengan bukti-bukti itu membuat terangnya suatu peristiwa pidana dan menemukan tersangka,” katanya.
Rekaman Wanita Bernama Linda
Seperti diketahui, dalam kasus ini sempat muncul pernyataan seorang wanita bernama Linda. Dia mengaku memiliki rekaman yang merencanakan untuk menetapkan Hasbi Hasan sebagai tersangka.
Linda memastikan bahwa rekaman itu telah dia serahkan kepada KPK. Rekaman itu percapakan orang yang diduga penyidik KPK yang membahas rencana menetapka seseorang sebagai tersangka.
Linda merekam percapakan itu di warung yang berada di samping KPK pada Desember 2022. Dia mereka itu dengan diam-diam. Tak hanya merencanakan menetapkan target sebagai tersangka, orang yang diduga penyidik itu juga membicarkan ada dugaan penerimaan uang sebesar USD 2 juta untuk oknum KPK terkait penetapan tersangka terhadap Hasbi Hasan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"