KONTEKS.CO.ID – Bos Wagner Group Prigozhin masih hidup di tengah rumor nasibnya akan dibunuh Putin pascapemberontakan yang gagal.
Sebuah video muncul pada Rabu 19 Juli 2023 yang menunjukkan pendiri sekaligus bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin menyapa para pejuangnya di Belarusia.
Ini menjadi penampilan publik pertama bos Wagner Group Prigozhin sejak dia memimpin pemberontakan bersenjata di Rusia, bulan lalu.
“Selamat datang, kawan! Saya senang menyapa kalian semua. Selamat datang di tanah Belarusia! Kami bertarung dengan bermartabat! Kami telah melakukan banyak hal untuk Rusia,” kata seorang pria yang mirip dan terdengar seperti Prigozhin dalam video tersebut, seperti dilihat CNN.
Video di-posting di saluran Telegram pro-Wagner pada hari Rabu 18 Juli 2023. Kemudian dibagikan di akun Prigozhin.
Dalam video tersebut, seorang pejuang tampaknya memanggil pemimpin Wagner sebagai “Yevgeny Viktorovich”, nama depan dan nama panggilan Prigozhin. Video muncul tanpa diedit dan metadata pada file menunjukkan bahwa itu dibuat pada hari Rabu dini hari.
Video berbintik dan difilmkan dalam cahaya redup, sehingga tidak dapat secara pasti mengatakan bahwa pembicara adalah Prigozhin atau saat difilmkan.
Bos Wagner Group Prigozhin Langsung Kritik Kemenhan Rusia
Dalam video tersebut, pemimpin Wagner mengkritik perencanaan dan pelaksanaan operasi militer Kementerian Pertahanan Rusia di Ukraina, dan menyarankan agar tentaranya tidak berperang di Ukraina untuk saat ini.
“Apa yang terjadi sekarang di depan adalah aib yang tidak perlu kita ikuti. Kami harus menunggu saat ketika kami dapat membuktikan diri sepenuhnya,” kata Prigozhin.
“Oleh karena itu keputusan diambil bagi kami untuk ditempatkan di sini di Belarusia untuk beberapa waktu. Saya yakin selama ini kita akan menjadikan tentara Belarusia terbesar kedua di dunia. Dan jika diperlukan, kami akan membela mereka kalau diperlukan,” paparnya.
“Saya ingin meminta semua orang untuk benar-benar memperhatikan fakta bahwa orang Belarusia menyambut kami tidak hanya sebagai pahlawan, tetapi juga sebagai saudara,” tambahnya.
Pendiri Wagner melanjutkan dengan menyarankan masa tinggal mereka di Belarusia bisa bersifat sementara. Dia menyerukan para pejuangnya untuk bersiap melakukan perjalanan ke tempat lain.
“Kita harus bersiap, menjadi lebih baik, dan memulai perjalanan baru ke Afrika,” katanya. “Mungkin kami akan kembali (ke Ukraina) ketika kami yakin bahwa kami tidak akan diminta untuk mempermalukan diri sendiri dan pengalaman kami.” ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"