KONTEKS.CO.ID – Karyawan Pertamina PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Mohammad Husni Mubarok, berhasil menemukan teknologi baru dalam eksplorasi geothermal.
Dia adalah salah satu perwira PGE yang menjabat sebagai Manager Production and Operation Excellence PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
Terobosan Mohammad Husni Mubarok merupakan riset studi program doktoral di The University of Auckland (UoA), New Zealand (NZ). Dalam risetnya Husni mengembangkan teknologi fluida dua fasa untuk menganalisis sistem pengukuran laju alir dua fase atau two-phase flow meter.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi mendukung terobosan teknologi ini. “Teknologi yang dikembangkan oleh perwira PGE ini menjadi hasil yang positif bagi kemajuan industri panas bumi di dunia, khususnya Indonesia,” katanya, Sabtu 22 Juli 2023.
Pihaknya yakin inovasi ini membuat perusahaan dapat terus berkembang dan memberikan dampak bagi industri geothermal di dunia.
Dalam penjelasannya, Husni mengatakan, teknologi ini memungkinkan memonitor real-time fluida panas bumi pada sumur produksi dan pipa dua-fasa.
“Dengan kemampuan ini nantinya dapat meningkatkan performa operasional dan kapabilitas produksi,” ucapnya.
Lebih lanjut Husni menjelaskan, teknologi fluida dua fasa ini dapat juga digunakan sebagai usaha mitigasi permasalahan produksi sumur panas bumi sejak dini.
Dia berharap teknologi baru ini bisa menjadi future business bagi PGE. “Harapan besarnya tentu saja semoga teknologi ini bisa merevolusi industri geothermal,” harapnya.
Karyawan Pertamina Kantongi Paten Amerika
Hasil riset dari Husni ini sudah masuk ke dalam publikasi paten dan mengantarkan Husni memperoleh penghargaan kategori The Best Doctoral Thesis dari UoA dan Dharma Karya Utama dari Menteri ESDM di tahun 2021.
Penghargaan dari ESDM itu menjadikan Husni sebagai satu-satunya penerima penghargaan kategori Utama di lingkungan Pertamina Group sejak awal penghargaan ini diterbitkan.
Teknologi geothermal yang dikembangkan oleh Husni pada 11 Juli 2023 telah mengantongi hak kekayaan intelektual (HKI). Sertifikat paten dari United States Patent & Trademark Office (USPTO) milik Husni itu berjudul “Real-time Measurement Of Two-phase Mass Flow Rate and Enthalpy Using Pressure Differential Devices” dengan Nomor Paten: 11.698.281.
Paten ini merupakan penemuan baru dan valid untuk mengisi gap teknologi yang belum ada sebelumnya. Dengan diterbitkannya sertifikat paten oleh badan paten Amerika, PGE secara sah menjadi pemilik lisensi teknologi yang diklaim di dalam dokumen paten.
Saat ini PGE telah mendaftarkan paten milik Husni ke 6 negara, yakni Indonesia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Islandia, Filipina, dan Turki. Dengan status pendaftaran di lima negara lainnya selain Amerika Serikat sudah hampir selesai.
Husni mengatakan paten ini menjadi semangat untuk berinovasi ke depannya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"