KONTEKS.CO.ID – WHO memperingatkan dunia terkait bangkitnya kasus COVID-19. Menurut laporan WHO, terdapat 1.470.201 kasus dan 2.059 kematian di seluruh dunia selama periode empat pekan.
“Lebih dari 1,47 juta orang di seluruh dunia terinfeksi COVID-19 antara 24 Juli dan 20 Agustus. Ini ada peningkatan sebesar 63% dibandingkan 28 hari sebelumnya. Lebih dari 2.000 orang meninggal, penurunan sebesar 48% dibandingkan periode yang sama,” kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporannya, Minggu 27 Agustus 2023.
Kasus COVID dilaporkan di 103 negara. Virus ini masih menjadi ancaman besar bagi warga dunia. Untuk itu, WHO mendesak negara-negara untuk mempertahankan infrastruktur COVID-19 yang telah mereka bangun.
WHO berharap mereka untuk terus berupaya melakukan peringatan dini, pengawasan, dan identifikasi jenis COVID-19. Mereka merekomendasikan vaksinasi booster pada kelompok risiko tinggi, peningkatan ventilasi.
Organisasi tersebut menunjukkan bahwa meningkatnya prevalensi strain COVID EG.5. Hingga 24 Agustus, penyakit ini telah terdeteksi di 53 negara.
Kasus COVID-19 Tersebar di Banyak Negara
Peningkatan insiden sebesar 112% tercatat di Mediterania timur dari 24 Juli hingga 20 Agustus. Ada juga peningkatan di Pasifik Barat (88%) dan Eropa (12%) selama periode ini.
Pada saat yang sama, penurunan insiden sebesar 84% terjadi di Afrika. Peningkatan angka kematian selama periode empat minggu hanya teramati di Mediterania timur – sebesar 70%. Angka ini menurun di empat wilayah WHO lainnya, termasuk 49% di Eropa. Data perbandingan untuk wilayah Amerika tidak tersedia dalam laporan ini.
Korea Selatan memiliki kasus terbanyak (1.286.028) dalam periode empat minggu. Lalu menyusul Australia (22.836), Inggris (21.866), Italia (19.777) dan Singapura (18.125).
Korea Selatan mencatat kematian terbanyak (328) pada 24 Juli hingga 20 Agustus. Mengikuti kemudian Rusia (166), Italia (165), Australia (148) dan Filipina (136).
Sejak akhir Januari 2020 hingga 5 Mei 2023, WHO menyatakan darurat kesehatan global. Lalu pada 11 Maret 2020, WHO menyatakan wabah COVID-19 sebagai pandemi.
Sebanyak 769.806.130 kasus COVID-19 telah terlaporkan di seluruh dunia, dengan 6.955.497 kematian, menurut pembaruan di situs web organisasi tersebut.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada pengarahan 5 Mei di Jenewa, jumlah kematian sebenarnya setidaknya mencapai 20 juta jiwa. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"