KONTEKS.CO.ID – Penjualan mobil global tahun 2024. Para analis percaya sebanyak 88,3 juta kendaraan ringan baru dapat terjual secara global tahun depan seiring pemulihan industri dari pandemi COVID-19, dan kekurangan rantai pasokan.
S&P Global Mobility melaporkan, penjualan kendaraan ringan baru secara global akan meningkat 2,8% dari tahun ke tahun mulai 2023 yang terproyeksikan mencapai hampir 86 juta unit.
Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 8,9% dari tahun 2022 dan tahun depan, penjualan terperkirakan akan meningkat di pasar-pasar utama termasuk Eropa, Amerika Serikat, dan China.
Penjualan Mobil Global di Tiga Benua
Tahun depan, penjualan bisa naik 2,9% di Eropa menjadi 15,1 juta unit. Hal ini dapat terjadi meskipun subsidi kendaraan listrik telah berkurang, risiko resesi ekonomi, dan harga mobil masih tetap tinggi.
Di AS, ramalan penjualan akan melonjak 2% menjadi 15,9 juta unit dan pasar kendaraan baterai-listrik bakal naik dengan cepat. Menjelang akhir tahun depan akan ada hampir 100 model BEV yang terjual di AS.
“Saat industri otomotif ingin kembali ke keadaan normal dari sisi pasokan, konsumen AS di pasar kendaraan baru akan terus menghadapi masalah keterjangkauan melalui suku bunga yang tinggi. Juga kondisi kredit 2024 yang ketat dan harga kendaraan baru yang perlahan surut,” kata Chris Hopson, Manajer Perkiraan Penjualan Kendaraan Ringan Amerika Utara di S&P Global Mobility, mengutip Car Scoops, Senin 18 Desember 2023.
Di China, penjualan bisa melonjak 4,2% menjadi 26,4 juta unit. Proporsi kendaraan energi baru yang terjual di seluruh negeri juga terperkirakan akan terus meningkat. Jumlahnya melonjak hingga 44% dari total penjualan kendaraan ringan baru. Ini peningkatan yang besar dari 36% pada tahun 2023.
Menariknya, S&P Global Mobility memperkirakan produksi kendaraan ringan global akan sedikit turun tahun depan. Tahun ini, industri akan memproduksi sekitar 89,8 juta unit, meningkat 9% dibandingkan tahun 2022. Namun, produksi bisa turun 0,4% menjadi 89,4 juta unit pada tahun depan.
Penetrasi BEV akan terus berlanjut hingga tahun 2024. Memang, para analis memperkirakan bahwa BEV akan menyumbang 16,2% dari penjualan kendaraan penumpang global tahun depan, melonjak dari pangsa pasar 12% pada tahun 2023. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"