KONTEKS.CO.ID – Capres Prabowo Subianto mempertegas kembali bahwa programnya juga akan memberi makan gratis pada ibu hamil.
Hal ini untuk menyanggah jawaban Ganjar Pranowo yang tidak setuju dengan program makan gratis untuk anak-anak demi mencegah stunting yang akan dilakukan Prabowo-Gibran.
“Sebetulnya yang saya sampaikan ya perisis itu (seperti jawaban Ganjar). Jadi kita, program saya, kita beri makan ibu yang sedang hamil. Kita beri batuan gizi ibu yang sedang hamil, karena dia mengandung sembilan bulan,” kata Prabowo dalam debat capres pada Minggu, 4 Februari 2024.
Prabowo kemudian menyampaikan bahwa stunting diakibatkan karena anak-anak mengalami kekurangan gizi. Dan kondisi ini ada di seluruh Indonesia.
“Tapi memang stunting itu karena kurang gizi Pak Ganjar. Itu karena ibu dan dianya (anak) juga kurang gizi, dia stunting. Dan itu terjadi di seluruh bagian dari Indonesia yang saya ketemukan, anak-anak umur 10 tahun badannya seperti anak umur 4 tahun,” kata Prabowo.
Karena itu, Prabowo akan melakuan intervensi dengan memberi makan gratis. Dan programnya ini juga akan mengurangi kemiskinan ekstrem.
“Jadi kita harus intervensi, kita harus kasih batuan makan dan ini juga mengurangi kemiskinan, karena banyak sekali rakyat kita yang penghasilannya hanya 1 juta rupiah sebulan. Jadi kalau tidak dibantu makan, anak-anaknya sangat berat hidupnya,” kata Prabowo lagi.
Makan Gratis Terlambat Bila untuk Cegah Stunting
Ganjar yang diberi kesempat untuk menanggapi, menegaskan apakah Prabowo mengoreksi pertanyaan kepada dirinya.
“Karena beliau tidak mengoreksi, maka saya ingatkan saja pertanyaannya. Bapak mau kasih makan untuk mencegah stunting buat anak-anak. Terlambat Pak itu, maka saya sampaikan kalau ingin mencegah stunting perhatikan proses menikah. Mulai dari mereka remaja,” kata Ganjar.
Ganjar juga menyampaikan bahwa perempuan Indonesia, khususnya remaja Indonesia sebagian besar menderita anemia. Dan ini perlu juga ikut diperhatikan.
“Perempuan Indonesia, remaja Indonesia, itu sebagai besar anemia Pak. Perhatikan itu dulu. Kalau itu sudah, maka dia menikah, perhatikan usianya,” kata Ganjar.
“19 tahun usia hari ini adalah menjadi ukuran dimana mereka akan sehat secara mental, dan secara fisik. Kalau itu sudah, periksakan semua ke dokter, ke rumah sakit yang rutin, akan tercegah dengan gizi yang baik,” ujar Ganjar lagi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"