KONTEKS.CO.ID – Panas pada bayi adalah hal yang umum terjadi dan bisa menjadi tanda adanya infeksi atau penyakit.
Penting bagi orang tua untuk mengetahui cara menurunkan panas pada bayi dengan aman dan efektif guna menjaga kesehatan dan kenyamanannya.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat diikuti turunkan pada bayi:
Perhatikan lingkungan bayi
Pastikan suhu ruangan di sekitar bayi nyaman, antara 22-24 derajat Celsius. Hindari membiarkan bayi terlalu lama berada di tempat yang terlalu panas atau terkena sinar matahari langsung.
Pakaian yang sesuai
Pilih pakaian yang ringan dan longgar untuk bayi, terutama saat suhu lingkungan meningkat. Hindari mengenakan pakaian berlapis atau terlalu tebal yang dapat membuat bayi merasa lebih panas.
Berikan cairan yang cukup
Penting untuk memastikan bayi tetap terhidrasi dengan baik. Berikan ASI atau susu formula secara teratur, sesuai dengan jadwal pemberian yang telah ditetapkan. Jika bayi sudah mulai makan makanan padat, berikan juga air putih dalam jumlah yang cukup.
Gunakan kompres hangat
Jika suhu tubuh bayi agak tinggi, Anda dapat menggunakan kompres hangat untuk membantu menurunkan panas.
Basahi kain bersih dengan air hangat dan peras sedikit. Tempelkan kain tersebut pada dahi, leher, dan pergelangan kaki bayi selama beberapa menit.
Jangan gunakan air yang terlalu dingin atau es karena dapat mengakibatkan kedinginan pada bayi.
Konsultasikan dengan dokter
Jika panas pada bayi tidak kunjung mereda atau jika bayi menunjukkan gejala lain seperti rewel, menolak makan, atau kesulitan bernapas, segera hubungi dokter. Dokter dapat memberikan saran medis yang sesuai dan memeriksa bayi untuk mengetahui penyebab panas yang mungkin ada.
Penting untuk diingat bahwa setiap bayi memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, oleh karena itu, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan jika Anda khawatir dengan panas yang dialami oleh bayi Anda.
Mereka dapat memberikan nasihat yang tepat berdasarkan situasi khusus bayi Anda dan membantu mengidentifikasi penyebab panas yang mungkin ada.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"