KONTEKS.CO.ID – Thailand dilanda kerusuhan hebat dimana terdapat 40 lokasi kebakaran dalam satu malam. Satu orang terlaporkan tewas dalam kerusuhan ini.
Kerusuhan terjadi di sejumlah provinsi di selatan Thailand, Jumat, 22 Maret 2024 dini hari sekitar pukul 01.00.
Provinsi tersebut di antaranya, Pattani, Yala, Narathiwat, dan Songkhla. Sejumlah toko, mobil hingga tiang listrik terbakar.
“Para pelaku ingin mengganggu perdamaian selama Ramadan. Mereka menyerang perekonomian lokal dan menargetkan utilitas,” kata juru bicara Komando Militer Operasi Keamanan Dalam Negeri untuk wilayah selatan, Kolonel Eakvarit Chobchoophol kepada Reuters.
Eakvarit mengatakan, pelaku mengusir karyawan toko serba ada setelah sebelumnya menembakkan senjata ke udara.
Selanjutnya para pelaku membakar gedung dan pertokoan.
Satu-satunya korban tewas merupakan seorang pekerja migran perempuan dari Myanmar.
“Dia tewas akibat ledakan,” kata pihak berwenang Thailand.
Seperti kebanyakan serangan di wilayah selatan Thailand, tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.
Daerah di sepanjang perbatasan dengan Malaysia telah mengalami pemberontakan yang berlangsung selama beberapa dekade.
Pemerintah Thailand memerangi kelompok-kelompok yang mencari kemerdekaan di provinsi-provinsi selatan yang mayoritas penduduknya Muslim dan beretnis Melayu.
Bulan lalu, pemerintah Thailand melanjutkan perundingan perdamaian dengan kelompok pemberontak.
Tujuan perundingan ini untuk menetapkan peta jalan menuju perdamaian yang terhenti karena pergantian pemerintahan Thailand pascapemilihan umum Mei lalu.
Bagian selatan Thailand awalnya merupakan bagian dari kesultanan Melayu yang merdeka, Patani.
Wilayah ini dianeksasi oleh Thailand pada tahun 1909 sebagai bagian dari perjanjian dengan Inggris.
Menurut Deep South Watchase, konflik terbaru terjadi pada tahun 2004. Lebih dari 7.300 orang telah terbunuh sejak saat itu.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"