KONTEKS.CO.ID – Nama Menkominfo Budi Arie lagi ramai diperbincangkan publik dan didesak untuk mundur terkait dengan serangan siber pada server Pusat Data Nasional (PDN).
Serangan ransomware varian LockBit 3.0 yang menargetkan Pusat Data Nasional ikut dikaitkan dengan kelalaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Budi Arie sebagai Menkominfo.
Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet) bahkan sampai mengeluarkan petisi melalui change.org yang meminta dukungan masyarakat untuk mendesak Budi Arie mundur sebagai Menkominfo.
Safenet meminta agar Budi Arie ikut bertanggung jawab terhadap pengelolaan data dan informasi, termasuk keamanannya, juga terhadap serangan ransomware pada PDN saat ini.
Karena itu, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi harus mundur sebagai pertanggungjawaban dan meminta maaf secara terbuka terhadap situasi ini.
Selain itu, Kominfo dan BSSN juga harus mengaudit keamanan semua teknologi dan sumber daya manusia keamanan siber negara yang saat ini digunakan.
“Pak Menteri, cukuplah semua kelalaian ini. Jangan jadikan data pribadi kami sebagai tumbal ketidakmampuan Anda. MUNDURLAH!” ujar Direktur Eksekutif Safenet Nenden Sekar Arum seperti ditulis Safenet di laman change.org.
Dengan kejadian ini, Safenet meragukan jabatan Menkominfo yang beberapa periode terakhir diisi oleh perwakilan partai politik, sehingga kapasitas figur yang dipilih diragukan, termasuk Budi Arie yang merupakan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo).
Sebelumnya Budi Arie yang merupakan Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, diangkat menjadi Menkominfo sejak Senin, 17 Juli 2023.
Alasan Jokowi melantik Budi Arie berkaitan dengan percepatan pembangunan infrastruktur komunikasi di sisa akhir masa jabatannya, terutama soal proyek Base Transceiver Station (BTS).
“Kita hanya punya waktu yang sangat pendek. Satu setengah tahun kurang sehingga saya ingin yang pertama di Kominfo penyelesaian BTS itu harus diutamakan,” ungkap Jokowi usai pelantikan.
Jokowi juga ingin Budi bersama Wakil Menkominfo yang baru juga dilantik, Nezar Patria, mengikuti perkembangan global, khususnya kedaulatan data.
“Kita perkuat dengan wamen agar berkaitan dengan kedaulatan data yang berkaitan dengan AI frekuensi, berkaitan dengan satelit semua bisa segera dirampungkan dan di tuntaskan. Dan juga akan kita bantu lagi dengan satgas memang kita waktunya mepet sekali,” kata Jokowi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"