KONTEKS.CO.ID – Di bawah ini akan dijelaskan perbedaan tentang sesar dan megathrust.
Pengertian Sesar
Dalam sebuah cuitan oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, @DaryonoBMKG memberikan penjelasan tentang sesar.
“Sesar merupakan rekahan atau lempeng kerak bumi yang bergeser,” cuit Daryono (11/12/2022).
Sementara itu, dari hasil wawancara tim AyoJakarta kepada beliau melalui WhatsApp, Daryono kembali memberikan penjelasan tentang pengertian sesar.
“Sesar merupakan bagian dari kulit bumi yang patah,” ujar Daryono.
Di sisi lain, dalam sebuah artikel ilmiah di jurnal terbitan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jember menyebutkan bahwa sesar/patahan/fault merupakan suatu gejala ketika lapisan batuan tergeser akibat gaya tekan kerak bumi.
Dijelaskan bahwa kerak bumi tersusun atas batuan yang memiliki gaya tekan hingga terjadi sebuah patahan.
Dikarenakan oleh gesekan dan kekakuan batuan, batuan tidak bisa saling melewati satu sama lain dengan mudah.
Salah satu aktivitas sesar ini antara lain adalah sesar Cugenang yang menjadi akibat terjadinya gempa Cianjur.
Pengertian Megathrust
Beralih dari Sesar, kini kita akan membahas mengenai Megathrust dan keterkaitannya dengan bencana gempa bumi.
Gempa Megathrust menjadi salah satu ancaman besar yang menghantui Pulau Jawa hingga saat ini.
“Megathrust ada di Samudra Hindia selatan Jawa dan yang menjadi sumber gempa tumbukan lempeng,” kata Daryono.
Dikutip dari kanal YouTube Narasi Newsroom, selama jutaan tahun permukaan lempeng berupa lempeng benua atau samudera selalu bergerak selama jutaan tahun.
Sementara itu, Indonesia sendiri menjadi salah satu wilayah yang dilewati oleh tiga lempeng sekaligus yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik, dan lempeng Eurasia.
Gerakan dari setiap permukaan lempeng tersebut bisa menghasilkan gesekan atau tumbukan, tetapi bisa juga bergerak saling menjauh.
Sementara itu, ada sebuah istilah yang dinamakan dengan ‘subduksi’, ketika terjadi tumbukan antar lempeng – lempeng samudera menyelinap ke bawah lempeng benua.
Apabila sebuah tumbukan terjadi, kekuatannya akan sangat besar karena perbedaan masa jenisnya, hal ini kemudian yang disebut dengan ‘megathrust’. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"