KONTEKS.CO.ID – Yaumul Mizan merupakan hari ditimbangnya semua amal baik dan buruk manusia untuk menerima ganjarannya. Yaumul Mizan adalah hari diperhitungkannya seluruh perbuatan manusia, baik amal yang baik maupun amal yang buruk.
Pada hari Yaumul Mizan manusia akan menerima balasannya masing-masing berdasarkan keadilan dari Allah SWT. Setelah manusia sampai di Padang Mahsyar, seluruh amal perbuatannya selama hidup di dunia akan dihitung atau ditimbang.
Saat ditimbang di hari Yaumul Mizan, jika amal lebih baik daripada amal buruknya, maka ia akan masuk surga. Dalam sebuah ayat Al Anbiya nomor 47 Allah SWT berfiman:
“Dan Kami akan menegakkan timbangan yang adil pada hari kiamat , sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al Anbiya: 47).
Rasulullah SAW bersabda,
“Pada hari Kiamat, mizan akan ditegakkan. Andaikan ia digunakan untuk menimbang langit dan bumi, niscaya ia akan tetap lapang. Maka Malaikat pun berkata, “Wahai Rabb-ku, untuk siapa timbangan ini?” Allah berfirman: “Untuk siapa saja dari hamba-hamba-Ku.” Maka Malaikat berkata, “Maha suci Engkau, tidaklah kami dapat beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya.” (HR. Hakim).
Pendapat Ulama
Para ulama berpendapat terdapat 3 macam hal yang ditimbang di hari Yaumul Mizan, yakni:
1. Amal
Hal yang pertama kali ditimbang dalam Yaumul Mizan adalah amal. Amal tersebut akan ditimbang secara adil, bahkan dalam bentuk sekecil apa pun. Allah SWT bersabda,
وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِيْنَ
“Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat zarah, pasti Kami akan mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya’: 47)
2. Fisik
Hal kedua yang ditimbang pada Yaumul Mizan adalah fisik pelaku amal. Meski begitu, fisik yang ditimbang tergantung kekuatan imannya. Hal ini didasarkan sebuah hadits dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Sesungguhnya pada hari Kiamat nanti ada seorang laki-laki yang besar dan gemuk, tetapi ketika ditimbang di sisi Allah, tidak sampai seberat sayap nyamuk.” (HR. Bukhari 4729 dan Muslim 2785)
3. Catatan Amal
Hal ketiga yang ditimbang pada Yaumul Mizan adalah buku catatan. Sebagaimana yang dijelaskan Abdullah bin Amr bin al-‘Ash, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Kemudian diletakkanlah gulungan-gulungan tersebut pada satu daun timbangan dan kartu itu pada daun timbangan yang lain. Maka gulungan-gulungan (dosa) tersebut terangkat dan kartu (laa ilaaha illallah) lebih berat. Demikianlah tidak ada satu pun yang lebih berat dari sesuatu yang padanya terdapat Nama Allah.” (HR. Tirmidzi no. 2639 dan Ibnu Majah No. 4300).***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"