KONTEKS.CO.ID – Urinalisis atau dikenal dengan tes urine digunakan untuk menganalisis warna, konsentrasi, dan kandungan pada urine. Berikut ini ulasan tentang tujuan dan prosedur lakukan tes urine.
Tujuan Tes Urine
Tes ini penting dilakukan untuk pemeriksaan medis yang memiliki beberapa tujuan antara lain:
1. Memeriksa Kesehatan secara Keseluruhan
Tes urine membantu mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan. Tes ini dapat menjadi bagian dari pemeriksaan medis rutin, pemeriksaan kehamilan, atau persiapan sebelum operasi.
Tes urine dapat dilakukan saat pemeriksaan kesehatan rutin (medical check-up) sebagai persiapan sebelum operasi. Selain itu sebagai pemeriksaan skrining untuk mengetahui berbagai penyakit, seperti infeksi saluran kemih, diabetes, penyakit ginjal, dan penyakit hati.
2. Memantau perkembangan penyakit
Menjalani tes urine bertujuan untuk memantau perkembangan penyakit seperti masalah pada saluran kemih atau penyakit ginjal.
3. Mendeteksi obat-obatan dan alkohol
Pemeriksaan urine juga digunakan untuk skrining penggunaan narkotika maupun psikotropika seperti amfetamin atau metamfetamin, barbiturat, benzodiazepin, kokain, ganja, hidrokodon, oksikodon, nikotin, atau alkohol.
Fungsi tes urine ini biasanya ditujukan bagi atlet, pegawai, pecandu, atau pelajar dan mahasiswa yang dicurigai melakukan penyalahgunaan narkoba atau zat terlarang.
4. Mendeteksi kehamilan
Tes urine dapat mendeteksi adanya hormon HCG yang dihasilkan oleh plasenta. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan test pack yang dimasukkan ke dalam urine yang telah ditempatkan pada wadah.
Sementara prosedur menjalani tes urine yaitu dimulai dengan mengumpulkan sampel urine dari pasien. Dokter atau petugas medis akan meminta pasien untuk menampung air seni dalam wadah khusus.
Adapun cara menampung urine dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Bersihkan area sekitar lubang kencing dengan tisu khusus yang disediakan oleh petugas medis
2. Tampunglah urine mulai dari tengah aliran urine, yakni tidak langsung menampung urine saat buang air kecil. Namun biarkan aliran awal terbuang dahulu, baru kemudian ditampung. Adapun jumlah urine yang perlu ditampung minimal 30-59 ml.
3. Sesudah sampel cukup dapat memberikannya kepada petugas lab.
4. Hindari menyentuh bagian dalam wadah untuk menghindari kontaminasi bakteri.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"