KONTEKS.CO.ID – Banaspati merupakan cerita rakyat yang populer di pulau Jawa dan pulau Kalimantan. Sosok banaspati juga kerap ditemukan dalam relief candi di Jawa, umumnya gambar banaspati terlihat di atas ambang pintu masuk candi.
Banaspati konon disebut memiliki rupa layaknya bola api terbang atau manusia yang terbakar. Sosok makhluk gaib ini dipercaya sebagai media untuk mengirimkan teluh yang dapat menewaskan korbannya.
Dilansir dari jurnal Universitas Udayana, sosok banaspati digambarkan sebagai relief dengan kedok kepala raksasa. Pada candi di daerah Jawa Timur, sosok banaspati umumnya dapat ditemukan terpahat pada bagian atas lubang pintu masuk di ruang sucinya masing-masing.
Sementara mengutip dari repository Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang, dalam kepercayaan masyarakat, Banaspati dikenal sebagai hantu yang mempunyai elemen api. Banaspati merupakan makhluk mistis yang memiliki kekuatan besar dan biasa ditemukan di dalam hutan atau digunakan oleh dukun sebagai sarana ilmu hitam.
Sedangkan menurut laman Kemdikbud, Banaspati dikenal sebagai penjaga hutan. Banaspati dipasang di atas ambang pintu candi dengan harapan sebagai penangkal pengaruh jahat yang hendak masuk ke dalam candi.
Sosok makhluk gaib ini dikenal mempunyai dua wujud yang berbeda, yakni bentuk bola api yang hidup di antara pepohonan besar di tengah hutan dan bentuk manusia api.
Wujud bola api dipercaya dapat bergerak dengan cara terbang di antara satu pohon ke pohon yang lainnya. Sementara bentuk manusia api yakni wujud layaknya manusia namun tubuhnya diselimuti dengan api yang membara.
Asal Usul Banaspati
Menurut situs Budaya Indonesia, dalam kepercayaan masyarakat, sosok makhluk gaib ini diyakini merupakan salah seorang tokoh yang mengadopsi ilmu hitam yang terjadi di era Kerajaan Majapahit.
Sosok ini dikenal sebagai salah satu raja lautan yang merupakan keturunan dari siluman atau bangsa api.
Ketika raja keturunan bangsa api ini memimpin bangsa siluman, banyak sekali manusia yang menjadi korban dari keganasannya. Namun berkat pertolongan dari Nabi Khidir akhirnya Raja lautan keturunan siluman api itu terbunuh.
Menurut hikayat, pasca dia dibunuh oleh Nabi Khidir, ternyata masih ada keturunannya yaitu setan kober yang mempunyai sifat licik dan sangat sakti.
Setan kober diyakini hidup 500 tahun pasca sosok makhluk gaib ini dibunuh. Banyak masyarakat Jawa yang percaya bahwa setan kober merupakan keturunannya yang hidup di daerah hutan panji.
Masa kejayaan dari setan kober tersebut berlangsung tepat pada era keemasan Kerajaan Majapahit. Pada masa itu belum memiliki kekuatan dan kerajaan sehingga setan kober memutuskan untuk melakukan kerja sama dengan Patih Gajah Mada untuk membumihanguskan para pemberontak serta melakukan perang melawan kerajaan-kerajaan Islam termasuk Kerajaan Demak.
Pada masa perang antara Majapahit dengan Demak Bintiri yang dipimpin oleh Raden Fatah, setan kober membuat kerajaan Islam mengalami kekalahan.
Jenis-Jenis Banaspati
Banaspati dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bagaimana cara mereka mencari mangsa. Jenis-jenisnya antara lain:
Banaspati Geni
Banaspati geni bersenyawa dengan udara. Maka, udara adalah sumber kekuatan utamanya. Sumber utama kekuatan jenis ini adalah rasa takut; semakin besar rasa takut seseorang, semakin kuat pula kekuatannya. Jenis ini mengambil insan mangsanya melalui udara untuk membuatnya lebih kuat dan membara.
Banaspati Tanah Liat
Sosok ini gemar bersembunyi di hutan. Dikabarkan, jenisnya senang memangsa korbannya dengan cara menghisap darahnya sampai habis.
Korban yang diincar adalah orang-orang yang tidak menapakkan tubuhnya dengan tanah. Maka, cara paling aman untuk tidak dimangsa oleh jenis siluman tanah adalah dengan berdiri di atas tanah tanpa menggunakan alas kaki.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"