KONTEKS.CO.ID – Tahun Baru Imlek menjadi momen suka cita bagi sebagian masyarakat terutama keturunan Tionghoa. Perayaan akan berlanjut hingga seminggu dengan Cap Go Meh.
Cap Go Meh jatuh pada tanggal 15 bulan 1 kalender China. Sehingga tradisi Cap Go Meh dilaksanakan 15 hari atau malam setelah Tahun Baru Imlek.
Istilah Cap Go Meh usai Imlek ini berarti 15 malam, yaitu ‘cap’ berarti 10, ‘go’ artinya 5, dan ‘meh’ yang mempunyai arti malam.
Cap Go Meh merupakan bahasa dialek Hokkian yang bermakna ‘tanggal 15″.
Menurut hikayat, pada waktu itu bulan purnama muncul. Bulan purnama tersebut melambangkan kesatuan bulat dan keberuntungan.
Hari Raya Cap Go Meh biasanya dirayakan oleh keluarga yang berkumpul untuk menandai akhir tahun baru Imlek dengan membawa sesajen berupa kue keranjang dan memanjatkan doa untuk mengucap syukur dan memohon keselamatan.
Masyarakat China memeriahkan hari raya ini dengan makan kue seperti onde-onde yang melambangkan bulan purnama.
Camilan ini biasanya dikonsumsi oleh ibu-ibu dan anak-anak. Dengan demikian, tidak hanya kue keranjang yang menjadi camilan khas, sajian onde-onde juga membuat hidangan perayaan Cap Go Meh semakin lengkap.
Selain memanjatkan doa dan makan kue keranjang, perayaan Cap Go Meh semakin meriah dengan memasang berbagai macam lampu warna-warni, festival lampion, kembang api, serta melakukan pertunjukan tarian Barongsai.
Tarian yang mempunyai simbol singa ini dipercaya melambangkan kebahagiaan, kegembiraan, dan kesejahteraan.
Pada perayaan Cap Go Meh dapat membagikan kue keranjang secara gratis pada penduduk sekitar.
Hal ini menjadi kegiatan sosial yang dapat mengajarkan masyarakat untuk saling berbagi kepada sesama. Kegiatan ini bisa menjadi awal positif yang bisa dilakukan untuk menyambut datangnya tahun baru yang lebih baik.
Cap Go Meh juga dirayakan sebagai Hari Valentine Cina. Sehingga gadis-gadis muda yang belum menikah akan melemparkan jeruk mandarin ke laut atau sungai dengan harapan menemukan cinta sejati.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"