KONTEKS.CO.ID — Dalam Islam, Nabi dan Rasul diutus untuk menyampaikan kabar tentang kiamat. Tidak ada yang tahu pasti kapan kiamat terjadi, namun Allah SWT sudah menjelaskan tentang tanda-tandanya.
Pertanda yang paling terkenal adalah ketika matahari terbit dari barat. Selain itu, jelang kiamat akan ada binatang aneh melata yang muncul dari dalam perut bumi dan mampu berbicara.
Binatang ini akan memberikan tanda pada wajah manusia yang menjadi pembeda antara orang beriman.
Binatang tersebut bernama Dabbah. Rasulullah SAW berkali-kali menyebut sebagai salah satu tanda datangnya kiamat.
Allah SWT dalam dalilnya juga menjelaskan tentang Dabbah yang tertera dalam Al Quran Surat An-Naml: 82 yang artinya yaitu:
” Apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan seekor dabbah (binatang) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82)
Rasulullah SAW juga bersabda tentang Dabbah yang mana menjadi salah satu pengingat Umat Islam untuk selalu bertaubat.
Dalam hadist Riwayat Muslim, Rasul menyebut tiga perkara yang jika ketiganya keluar maka semua taubat dan amal tiada gunanya. Ketiganya adalah terbitnya matahari dari arah barat, Dajjal dan Dabbah.
” Ada tiga perkara yang jika keluar maka tidak akan berguna lagi keimanan orang yang belum beriman sebelumnya; atau belum mengusahakan kebaikan yang dilakukan dalam keimannya. Ketiga perkara itu adalah: terbitnya matahari dari barat, Dajjal dan binatang bumi.” (HR. Muslim)
Beliau juga bersabda : “ Sesungguhnya tanda-tanda (Kiamat) yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada manusia pada waktu Dhuha. Mana saja yang lebih dahulu muncul, maka yang satunya akan terjadi setelahnya dalam waktu yang dekat.” (HR. Muslim)
Beliau pun bersabda : “ Bersegeralah kalian beramal (sebelum datangnya) enam perkara… (beliau menyebutkan di antaranya) dabbah.” (HR. Muslim).
Dabbah akan keluar dari Mekkah dari masjid yang paling mulia. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dalam Majma’uz Zawaid VIII/ 7-8, dari Hudzaifah bin Asid secara marfu’.
“ Dabbah akan keluar dari masjid yang paling besar, tatkala mereka (sedang duduk-duduk tiba-tiba bumi bergetar) ketika mereka sedang demikian tiba-tiba bumi terbelah.”
Dabbah secara bahasa memiliki makna hewan yang berjalan di atas bumi. Beberapa ulama mengatakan bahwa Dabbah adalah anak unta yang disapih dari unta Nabi Shalih.
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud ath-Thayalisi dari Hudzaifah bin Asid al-Ghifari, bahwa Rasulullah saw menyebut tentang dabbah, (lalu beliau menuturkan hadits, di dalamnya ada ungkapan)
“ Mereka tidak menggembalakannya, melainkan ia hanya bersuara di antara rukun dan maqam (rukun Yamani dan Maqam Ibrahim).”
Setelah keluar, Dabbah akan berbicara kepada manusia dan mengabarkan bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Allah.
Ia memberikan tanda pembeda antara orang beriman dan kafir. Tanda bagi orang beriman adalah wajah yang bercahaya, sedangkan yang tidak, tandanya diberikan pada bagian hidung sebagai tanda kekufuran.
“ Binatang bumi itu keluar maka ia memberi cap kepada manusia di wajah mereka. Kemudian jumlah mereka meningkat sehingga seseorang membeli onta dia ditanya, ‘Dari siapa kamu membeli onta itu?’ Dia menjawab, Dari salah seorang yang dicap wajahnya..” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah nomor 322).***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"