KONTEKS.CO.ID – Istinja merupakan proses membersihkan segala sesuatu yang keluar dari kemaluan, kubul, atau dubur dengan menggunakan air atau batu yang sesuai dengan syarat-syarat tertentu.
Dengan demikian seseorang yang sedang beristinja adalah orang yang sedang berusaha untuk melepaskan dirinya dari adanya kotoran yang menempel di anggota tubuhnya.
Dalam bahasa Arab, istinja adalah derivasi dari kata naja yanju yang artinya adalah memotong atau melepas diri (qatha’a). Adapun adab istinja sesuai syariat islam yaitu sebagai berikut:
1. Berdoa terlebih dahulu sebelum masuk kamar mandi. Bacaan latinnya:
Bismillâhi Allâhumma innî a’ûdzu bika minal khubutsi wal khabâitsi.
Artinya: ” Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari godaan iblis jantan dan betina.”
2. Masuk ke kamar mandi dengan mendahulukan kaki sebelah kiri.
3. Membuang air di lubang yang disediakan. Bukan membuangnya di dinding atau di lantai.
4. Jongkok saat buang air dan menuntaskan keluarnya kotoran.
5. Membaca doa keluar kamar mandi. Berikut adalah bacaan doa keluar kamar mandi:
Alhamdulillahi alladzi adzhaba ‘anni al-adza wa ‘aafaani.
Artinya: ” Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku, dan mensehatkan aku.”
Sedangkan tata cara melakukan istinjak dibagi menjadi 3 cara yaitu sebagai berikut:
1. Menggunakan air saja.
2. Menggunakan tiga buah batu atau bisa diganti dengan menggunakan tiga lembar tisu. Tetapi jika merasa belum bersih, maka bisa ditambah lagi sampai jumlahnya menjadi ganjil. Baik itu berjumlah lima, tujuh, dan seterusnya. Cara ini dilakukan jika memang tidak ada air. Di mana kalaupun tersedia air, maka air tersebut hanya cukup untuk mandi saja.
3. Menggunakan tiga lembar tisu atau batu terlebih dahulu. Kemudian diakhiri dengan menggunakan air. Cara ketiga inilah yang menjadi cara terbaik. Di mana penggunaan batu atau tisu berguna untuk menghilangkan wujud dari najis serta bekasnya. Sedangkan air digunakan untuk menyempurnakan sucinya dari najis. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"