KONTEKS.CO.ID – Paru-paru basah atau pneumonia merupakan salah satu jenis ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut berupa meradangnya kantung udara dalam paru-paru (alveolus).
Pneumonia sering disebut sebagai paru-paru basah karena penyakit ini membuat kantung udara dalam organ tersebut dipenuhi oleh cairan atau nanah.
Dengan demikian paru-paru basah adalah kondisi yang terjadi akibat peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru.
Paru-paru basah ini dapat berakibat serius apabila diderita oleh bayi, anak kecil, lansia, dan orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Adapun gejala penyakit paru-paru basah di antara lain:
– Batuk kering atau batuk yang disertai munculnya lendir/ dahak berwarna kuning, hijau, atau bahkan berdarah
– Nyeri dada yang bertambah parah ketika batuk
– Napas berat atau terasa sesak, bahkan ketika sedang istirahat
– Demam, menggigil, dan sering berkeringat
– Kehilangan nafsu makan
– Kelelahan atau tidak berenergi
– Mual, muntah, atau diare
– Jantung berdebar
Sementara gejala tambahan yang dialami penderita paru-lparu basah sesuai dengan usianya antara lain:
– Pada bayi, gejala batuk mungkin tidak terlalu jelas. Namun biasanya bayi menjadi rewel dan sulit makan atau minum.
– Pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun, napas menjadi cepat dan berbunyi (mengi).
– Pada orang dewasa, gejala tambahan berupa linglung, mengantuk, hingga koma.
Sementara penyakit paru-paru basah ini terjadi karena terdapat infeksi seperti berikut:
- Infeksi virus
Infeksi virus yang menimbulkan penyakit flu, bronkitis, dan bronkiolitis merupakan penyebab umum paru-paru basah pada balita. Paru-paru basah jenis ini biasanya lebih ringan dan dapat sembuh sendiri dalam 1–3 minggu tanpa pengobatan. Namun, pada beberapa kasus, paru-paru basah juga bisa menjadi semakin berat.
- Infeksi bakteri
Paru-paru basah ini dapat disebabkan oleh penularan kuman dari orang lain atau akibat pengggunaan alat ventilator dalam jangka panjang. Bakteri penyebab paru-paru basah yang paling umum adalah Streptococcus pneumoniae. Selain itu juga ada bakteri Legionella pneumophila, Mycoplasma pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan Haemophilus influenzae.
- Infeksi jamur
Paru-paru basah karena infeksi jamur lebih banyak terjadi pada orang yang memiliki masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Infeksi juga dapat terjadi setelah jamur dari tanah atau kotoran burung terhirup. Contoh jamur yang dapat menyebabkan paru-paru basah adalah Pneumocystis jirovecii, Cryptococcus, dan Histoplasmosis.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"