KONTEKS.CO.ID – Teks eksplanasi adalah bentuk teks yang menjelaskan tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa bisa terjadi secara runtut.
Tujuan teks eksplanasi adalah untuk menjelaskan adanya sebab dan akibat terjadinya suatu peristiwa. Oleh karena itu, dengan adanya teks eksplanasi ini, setiap detail dari peristiwa yang terjadi tidak hanya teramati sementara namun bisa menjadikannya sebagai bahan pembelajaran dengan detail.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi berawal dari pernyataan umum, deretan penjelas, lalu berakhir dengan interpretasi.
Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut:
1. Pernyataan Umum
Pada bagian ini terdapat penjelasan umum tentang fenomena. Pernyataan umum biasanya berupa pengenalan peristiwa atau kejadian itu sendiri, gambaran secara umum tentang apa, mengapa, serta bagaimana proses dari sebuah peristiwa bisa terjadi.
2. Deretan Penjelas
Bagian ini menjelaskan proses mengapa fenomena tersebut bisa terjadi atau tercipta.
Pada deretan penjelas, mendeskripsikan suatu peristiwa secara terperinci mengenai penyebab serta akibat dari sebuah peristiwa yang terjadi. Bagian deretan penjelas bisa terdiri lebih dari satu paragraf.
3. Interpretasi (opsional)
Bagian teks penutup ini bersifat opsional, artinya boleh ada atau boleh juga tidak tertulis.
Teks penutup merupakan intisari atau kesimpulan dari sebuah pernyataan umum dan deretan penjelas. Sisi opsionalnya bisa berupa tanggapan atau kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks.
Contoh: Proses Terjadinya Tsunami
Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan tiba-tiba menerjang kawasan pantai.
Kata tsunami dari bahasa Jepang terdiri atas dua kata tsu yang berarti pelabuhan dan name yang berarti gelombang.
Gelombang tsunami terbentuk akibat aktivitas gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah laut.
Terjadinya tsunami berawal dari adanya gempa atau gerakan vertikal pada lempeng yang berupa patahan.
Akibat dari gerakan patahan ini membuat keseimbangan air menjadi terganggu dan dasar laut naik.
Sehingga menyebabkan gelombang besar dari arah laut menuju pesisir pantai bahkan sampai daratan.
Besarnya gelombang tsunami terpengaruh oleh kekuatan gempa dalam ukuran skala richter dan kedalaman gempa dalam satuan kilometer.
Tanda- tanda akan terjadinya gelombang tsunami dapat dikenali melalui tiga tanda penting.
1. Terjadi getaran dengan kekuatan cukup besar yang berasal dari dalam laut
2. Air laut surut mendadak
3. Binatang akan berbondong- bondong menjauhi daerah pantai.
Ancaman gelombang tsunami dapat terjadi sewaktu-waktu, terlebih di daerah sekitar patahan bumi.
Bencana tsunami menjadi salah satu bencana yang dapat menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Bahkan dapat menelan banyak korban jiwa.
Untuk itu kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengetahui tanda-tandanya untuk mengurangi kerusakan yang dapat timbul. Salah satunya dengan menanam pohon bakau di sepanjang pesisir pantai.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"