KONTEKS.CO.ID – Tempe menjadi makanan favorit di Indonesia bahkan di dunia. Tahukan Anda, pembuatan tempe dari kedelai dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu cara tradisional dan cara modern.
Tidak ada perbedaan khusus pembuatan tempe secara tradisional maupun modern. Hanya saja pada proses tradisional membutuhkan waktu yang lebih lama untuk proses pengupasan kedelainya.
Berikut ini tata cara untuk pembuatan tempe:
Pemilihan kedelai
Biji kedelai yang diunakan untuk dijadikan sebagai bahan dasar tempe harus bagus dan padat berisi. Hal ini agar dapat menghasilkan tempe yang baik dan berkualitas.
Perendaman awal
Kedelai direndam menggunakan air dalam waktu 12 jam hingga memudahkan pengupasan kulit kedelainya. Pada saat proses perendaman berlangsung akan terjadi proses fermentasi yang dilakukan oleh bakteri pada air.
Pengupasan kulit
Pengupasannya dapat dilakukan dengan cara diinjak-injak apabila produksinya dalam jumlah yang besar. Sedangkan apabila jumlah produksinya kecil maka caranya yaitu dengan alat pengupas biji.
Perendaman lanjutan
Proses ini dilakukan agar kedelai mencapai tingkat keasaman yang sempurna, yaitu sekitar 3,5 sampai 5,2 pH.
Pencucian kedelai yang telah direndam
Hal ini berfungsi untuk menghilangkan bakteri yang tumbuh selama proses perendaman, serta membuang kelebihan asam dan lendir.
Perebusan
Proses perebusan ini berfungsi untuk proses sterilisasi yang dapat mematikan mikroorganisme yang tumbuh selama perendaman. Untuk proses ini biasanya dengan waktu selama 40-60 menit.
Penirisan dan pendinginan
Biji yang sudah melalui proses perebusan kemudian ditiriskan dengan cara ditebarkan di atas nampan yang lebar dan besar agar lebih mudah tiris dan cepat dingin.
Penambahan ragi
Penambahan ragi ini dilakukan pada suhu sekitar 37°C. Setiap 1 kg biji kedelai, ragi yang digunakan adalah satu sendok makan. Selanjutnya di aduk dan dicampur dengan rata.
Bahan pembungkusan
Bahan yang digunakan untuk membungkusnya yaitu dapat menggunakan bahan alami seperti daun pisang dan daun jati, atau bahan buatan yaitu plastik agar lebih praktis.
Proses fermentasi
Setelah dibungkus, selanjutnya difermentasikan pada suhu kamar 38-40°C. Suhu pada kamar tersebut harus dijaga agar tidak lebih dan tidak kurang dari suhu yang telah ditentukan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"