KONTEKS.CO.ID – Primordialisme merupakan suatu ikatan seseorang dalam kehidupan sosial yang sangat berpegang teguh terhadap suatu hal.
Primordialisme dibawa seseorang sejak lahir, baik berupa suku bangsa, ras, adat istiadat, daerah kelahiran, dan juga kepercayaan.
Primordialisme juga merupakan identitas etnis atau kebangsaan yang terjaga dengan tetap, alami, dan kuno, dan juga turun temurun.
Faktor penyebab primodialisme
Primordialisme ini tidak akan terjadi begitu saja, akan tetapi ada beberapa faktor penyebab terjadinya primordialisme, antara lain:
- Adanya suatu nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan, seperti nilai dari agama.
- Adanya suatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok dari ancaman yang datang dari luar.
- Adanya sesuatu hal yang dianggap istimewa dalam suatu kelompok.
Dampak primodialisme
Adanya sikap primordialisme ini juga akan menimbulkan beberapa dampak, Yaitu dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif
Menjaga keutuhan dan kestabilan budaya
Dengan adanya sikap ini tentu akan menjadikan kehidupan seseorang lebih bertanggung jawab dalam menjaga keutuhan suatu negara, karena setiap adanya kebudayaan baru tidak akan semuanya bisa dianggap sebagai kebaikan, terkadang juga kebudayaan yang baru dapat merusak keutuhan suatu bangsa.
Memiliki rasa cinta Tanah Air
Dengan adanya sikap ini seseorang juga akan memiliki rasa cinta terhadap Tanah Air yang besar. Selain itu seseorang juga akan mendorong untuk memiliki cinta terhadap budaya dan daerahnya.
Dampak negatif
Terjadinya diskriminasi
Adanya suatu penilaian terhadap budaya yang saling berlawanan satu sama lain akan memunculkan sikap diskriminasi. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh dari mayoritas dan minoritas suatu kelompok tersebut.
Menghambat modernisasi
Adanya sikap ini juga akan menyebabkanterhambatnya modernisasi. Hal ini terjadi karena seseorang cenderung akan menolak kebudayaan yang baru karena ingin mempertahankan adat kebudayaan lamanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"