KONTEKS.CO.ID – Zapin berasal dari bahasa Arab Zafn yang artinya adalah pergerakan kaki yang cepat. Selain cepat, gerakan kaki juga akan mengikuti hentakan irama musik.
Tarian Zapin merupakan penggabungan dari dua kebudayaan, yaitu Arab dan Melayu. Penggabungan ini terjadi karena terdapat banyak orang Arab tinggal di daerah Aceh.
Pada tahun 1919, tarian Zapin hanya dilakukan khusus untuk masyarakat di lingkungan istana pada masa Kesultanan Yaman di Timur Tengah.
Seiring berjalannya waktu, para pedagang rempah yang datang dari Arab dan kemudian masuk ke Riau dan Sumatera.
Pada umumnya tarian ini sering digunakan masyarakat untuk dan media dakwah. Hal ini tergambar dari sebuah syair-syair lirik lagu yang dinyanyikan pada saat pertunjukan tari Zapin tersebut.
Gerakan tarian kerap disebut berasal dari kegiatan sehari-hari yang dilakukan manusia. Gerakan pada tarian ini juga dapat dilakukan secara berulang-ulang, berirama dan juga terlihat sederhana namun memiliki makna.
Nama gerakan pada tarian ini yaitu gerak tahto satu, gerak tahto dua, gerak tahto tiga, gerak bebas, gerak shut, gerak siku keluang, dan gerak titik batang.
Tari Zapin ini pada umumnya digunakan untuk mengiringi musik qasidah dan juga gambus.
Jenis tarian ini dimainkan dengan cara berpasangan dan dipertunjukkan dalam berbagai macam acara dan hiburan masyarakat.
Sebuah alat pengiring untuk tarian ini merupakan alat musik petik gambus dan tiga alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"