KONTEKS.CO.ID – Referensi bisa diartikan sumber informasi yang digunakan sebagai data pendukung tulisan karya ilmiah. Penulisan referensi dapat dicantumkan di badan tulisan, dan ada juga yang menuliskannya lagi di halaman referensi atau halaman daftar pustaka.
Dalam proses penulisan referensi dapat dilakukan lewat beberapa cara. Dilansir dari laman Ekrut Media, terdapat 3 jenis penulisan referensi yang umum dipakai yakni, catatan kaki, kutipan, dan bibliografi. Simak penjelasan berikut:
1. Catatan kaki (Footnotes)
Catatan kaki umumnya dipakai dengan cara menuliskan sumber referensi di bagian footer dari halaman artikel/buku atau margin paling bawah dari suatu dokumen. Jenis catatan kaki ini biasanya menggunakan kata-kata: Lihat…, Bandingkan…, dan Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam…, dan sebagianya.
Catatan kaki dapat ditulis dengan berbagai cara yang umumnya adalah sebagai berikut:
– Ditulis dengan ukuran font lebih kecil
– Berada di bagian bawah halaman. Letaknya dipisahkan dengan garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan empat spasi dari teks
– Catatan kaki diberi nomor
– Nama pengarang dari sumber tidak dibalik
– Format penulisan yaitu nama pengarang; tahun; judul artikel/buku; penerbit dan tempat terbit; halaman buku yang dikutip
Contoh penulisan catatan kaki dari buku adalah sebagai berikut,
Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.
2. Kutipan
Kutipan merupakan jenis referensi yang ditulis dengan cara menyalin kalimat dari pendapat atau ucapan lisan seseorang ahli dalam buku, artikel, jurnal, maupun karya tulis lainnya. Kutipan digunakan untuk memperkuat argumen atau asumsi yang sedang dibangun oleh penulis dalam karya tulisnya.
Kutipan yang dipakai dalam penulisan karya tulis terdiri dari kutipan langsung dan tidak langsung. Cara menuliskan:
a. Kutipan langsung dituliskan menjadi satu dalam paragraf karya tulis, lalu tambahkan tanda petik pada kutipan sehingga tanda petik ini menjadi pemisah antara karya tulis dengan kalimat kutipan. Sumber kutipan ditulis sedekat mungkin dengan kalimat kutipan.
Contoh penulisan kutipan langsung:
“Dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data yang ingin diteliti” (Agung Hermanto, 2009: 15-16).
b. Kutipan tidak langsung merupakan jenis kutipan yang mengambil inti sari, tanpa mengurangi makna sebenarnya dari kalimat yang ada. Jadi, untuk menulis kutipan jenis ini bisa dengan cara menyimpulkan suatu pendapat atau menulis inti sarinya dengan gaya bahasa sendiri.
Contoh penulisan kutipan tidak langsung
Rindi Anita (2016: 27) berpendapat bahwa kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat entitas ilmiah berfungsi untuk memproses data eksternal secara cepat dan akurat.
3. Bibliografi
Menurut KBBI, Bibliografi atau daftar pustaka merupakan daftar buku atau karangan yang merupakan sumber rujukan dari sebuah tulisan atau karangan atau daftar tentang suatu subjek ilmu. Bibliografi berfungsi untuk mendeskripsikan keterangan umum dari sumber referensi yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
Adapun beberapa jenis penulisan bibliografi yang dikenal dalam ranah ilmiah adalah sebagai berikut,
a. American Psychological Association (APA)
Contoh:
Hoppster, G. (2007, September). Into the Heart of African Forest. National Geographic, 152, 20-30.
b. Chicago Manual of Style (CMOS)
Contoh:
Hofman, Courtney A. “Ancient Biological Invasions and Island Ecosystems: Tracking Translocations of Wild Plants and Animals.” Journal of Archaeological Research 26, No.1 (2018): 65-88.
c. Modern Language Association (MLA)
Contoh:
Raharja, Sukma Dwi. Standardisasi Operasional Teknis Tahap 1 untuk Listrik Statis. UM Press, 2018. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"