KONTEKS.CO.ID – Demonstrasi yang digelar ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat di Semarang berlansung ricuh, Selasa 14 Maret 2023 sore.
Ratusan mahasiswa itu berdemonstrasi menolak pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja menjadi undang-undang.
Demonstrasi ratusan mahasiswa itu digelar di depan Kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, mulai pada pukul 14.00 WIB.
Dalam demonstrasi tersebut, massa mahasiswa membakar ban dan mendesak masuk ke gedung DPRD Jateng. Massa juga merusak barikade kawat berduri yang dipasang polisi.
Tak hanya itu, massa mahasiswa juga menginjak -injak kawat berduri sembari meneriakkan yel-yel penolakan pada Perppu Cipta Kerja.
“Di sini kami kesekian kalinya menyuarakan menolak Perppu Cipta Kerja yang nyata-nyata isinya banyak merugikan rakyat kecil,” ujar seorang mahasiswa dalam orasinya.
“Jadi kalau sampai Perppu ini nanti jadi disahkan menjadi Undang-Undang, maka pemerintah sudah tidak punya nurani, kita akan terus berjuang menolaknya,” lanjutnya.
Dalam aksinya mahasiswa membawa pocong dan keranda sebagai simbol matinya nurani pemerintah yang tidak memperhatikan aspirasi rakyat atas penolakan Omnibus Law Cipta Kerja.
Untuk mengamankan jalannya demonstrasi, Polrestabes Semarang mengerahkan 300 personel berikut Unit Pengurai Massa (Raisa) dan Brimob.
Kabag Ops Polrestabes Semarang AKBP Recky Robertho berharap aksi tidak berjalan anarkis dan selalu kondusif.
“Kita tetap siap mengamankan jalannya demo adik-adik mahasiswa. Kita berharap tertib, tidak anarkis meski di awal sudah merusak barikade kami. Yang penting kondusif,” ujar Recky.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"