KONTEKS.CO.ID – Seorang peneliti asal Indonesia di University of Tromsø, Norwegia bernama Amando Lasabuda baru mendapat anugerah Marie Sklodowska-Curie Actions (MSCA) Postdoctoral Fellowship.
Amando Lasabuda yang merupakan alumni S1 Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung (ITB) itu dianugerahkan program riset spesial tiga tahun Global Fellowship oleh Badan Riset Eksekutif Eropa di Brussels, Belgia.
Yang menakjubkan, Amando Lasabuda bersaing dengan 1.235 yang terpilih dari total 7.044 proposal penelitian yang masuk pada tahun 2023
Dengan rasio sukses hanya 17,5 persen, Amando dan ribuan peserta lainnya memperebutkan dana riset dengan jumlah total 257 juta Euro atau sekitar Rp4,2 triliun.
Untuk diketahui, riset post-doctoral ini juga termasuk dalam kategori Global Fellowship yang hanya dimenangkan oleh 142 peneliti tahun ini.
Global Fellowship adalah program riset spesial 3 tahun berbeda dengan European Fellowship yang hanya berdurasi 2 tahun, khusus peneliti Eropa untuk berkolaborasi dengan kampus-kampus terbaik di luar Uni Eropa.
Mengetengahkan riset bertajuk BRAVO (Barents Sea Evolution), Amando akan meneliti paleo-geography dan transportasi sedimen “source-to-sink” di Laut Barents, di wilayah Arktik yang berkolaborasi antara The University of Sydney, Australia dan University of Oslo, Norwegia.
Amando yang berasal dari Jakarta adalah ilmuwan Indonesia pertama yang memenangkan MSCA Global Postdoctoral Fellowship di bawah program jangka panjang strategis terbaru Uni Eropa yaitu Horizon Europe (2021-2027).
Menurut ilmuan lulusan S2 University of Bergen dan S3 University of Tromsø, Norwegia tersebut, latar belakang utama dari penelitiannya adalah belum adanya pemodelan paleogeografi yang secara spesifik membahas rekonstruksi Laut Barents sejak 66 juta tahun yang lalu dan dalam konteks sirkulasi laut serta iklim masa lampau.
“Paleogeografi adalah input penting untuk analis lanjutan di bidang oseanografi dan meteorologi,” ujarnya menukil detikEdu.
“Tanpa adanya paleogeografi yang kredibel, maka model iklim masa depan pun akan penuh dengan ketidakpastian,” imbuhnya dalam artikel berjudul Kisah Amando, Ilmuwan RI yang Menang Dana Riset Uni Eropa Senilai Total Rp 4,2 T
Amando mengatakan, tujuan utama penelitian BRAVO untuk menghasilkan model paleogeografi yang reliable dan komprehensif ditinjau dari segi tektonik dan sedimentologi.
Amando berharap, dapat memproyeksi iklim masa depan yang berguna terkait pemanasan global saat ini.
Menurut dia, Laut Barents di wilayah Arktik adalah area strategis yang menghubungkan Laut Atlantik dan Laut Arktik, di mana bisa dilakukan pemodelan sirkulasi air laut dan iklim masa lampau.
“Riset BRAVO sendiri sangat bersesuaian dengan strategi Uni Eropa untuk memperkuat posisinya di wilayah Arktik untuk program berkelanjutan dan eksplorasi energi terbarukan,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"