KONTEKS.CO.ID – Liga Premier selidiki potensi Chelsea melanggar aturan keuangan. Kabar yang kurang oke jelang dimulainya kompetisi pada Sabtu, 12 Agustus 2023.
Liga Premier sedang menyelidiki potensi pelanggaran aturan keuangan oleh Chelsea.
Chelsea didenda 8,6 juta pound oleh UEFA pada Juli lalu karena melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) akibat “menyampaikan informasi keuangan yang tidak lengkap” antara 2012 dan 2019.
Pelanggaran tersebut dilaporkan oleh pemilik baru klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut setelah penjualan klub pada Mei 2023.
Dapat dipahami bahwa mereka juga memberi tahu Liga Premier tentang masalah serupa.
Liga Premier sekarang sedang melihat apakah tuntutan konkret, seperti yang dihadapi Manchester City dan Everton.
Denda awal buat Chelsea adalah terkait dengan periode tujuh tahun ketika Roman Abramovich menguasai klub.
“Kami cukup terbuka tentang masalah bersejarah yang berkaitan dengan Chelsea karena mereka melaporkan sendiri ke Liga Premier dan Asosiasi Sepak Bola, jadi jelas kami sedang menyelidiki itu,” beber kepala eksekutif Liga Premier Richard Masters seperti dilaporkan Sky Sports.
Seperti diketahui, Abramovich menjual Chelsea ke konsorsium yang dipimpin oleh investor Amerika Todd Boehly dan firma ekuitas swasta Clearlake Capital.
The Blues – julukan Chelsea – mengatakan mereka “sepenuhnya bekerja sama dan membantu UEFA” dalam penyelidikan mereka dan “menyepakati perjanjian penyelesaian” dengan badan pengelola.
Klub dapat didenda dan diberikan pengurangan poin jika terbukti bersalah melanggar peraturan keuangan.
Adapun juara Liga Premier Inggris (EPL) Manchester City didakwa dengan lebih dari 100 pelanggaran peraturan keuangan pada Februari 2023. Klub membantah melakukan kesalahan keuangan.
Sementara pada Mei, Everton dirujuk ke komisi independen oleh Liga Premier atas dugaan pelanggaran aturan financial fair play. Mereka juga membantah melakukan kesalahan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"